Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Elon Musk memenangkan kontrak untuk membangun pesawat ruang angkasa yang akan digunakan ke bulan dari NASA. Jumat (16/4), NASA mengumumkan, nilai kontrak tersebut mencapai US$ 2,9 miliar.
Dengan keberhasilan ini, Musk berhasil menyingkirkan saingan untuk kontrak tersebut yakni Blue Origin milik Jeff Bezos dan kontraktor pertahanan Dynetics Inc.
Bezos dan Musk, yang merupakan orang terkaya pertama dan ketiga di dunia menurut Forbes, bersaing untuk memimpin pergerakan manusia kembali ke bulan untuk pertama kalinya sejak tahun 1972.
Musk mengajukan tawaran SpaceX, sedangkan pendiri Amazon.com, Bezos's Blue Origin bermitra dengan Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp, dan Draper. Sementara itu, Dynetics adalah unit dari Leidos Holdings Inc.
"Aturan NASA !!" Musk menulis di Twitter setelah pengumuman itu.
ߚ0ߖİߒ« NASA Rules!! ߒ˰ߖİߚ https://t.co/hmeGx2peZ6 — Elon Musk (@elonmusk) April 16, 2021
Badan antariksa AS memberikan kontrak untuk pendarat manusia komersial pertama, bagian dari program Artemis. NASA menjelaskan, pendarat tersebut akan membawa dua astronot AS ke permukaan bulan pada awal tahun 2024 mendatang.
"Kami harus menyelesaikan pendaratan berikutnya secepat mungkin," kata Steve Jurczyk, penjabat administrator NASA, dalam pengumuman konferensi video.
"Jika mereka mencapai tonggak sejarah mereka, kami memiliki kesempatan pada 2024," tambah Jurczyk.
NASA mengatakan, SpaceX's Starship mencakup kabin yang luas dan dua kunci udara untuk astronot berjalan di bulan dan arsitekturnya dimaksudkan untuk berkembang menjadi sistem peluncuran dan pendaratan yang sepenuhnya dapat digunakan kembali yang dirancang untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan tujuan lain di luar angkasa.
SpaceX juga menanggapi di Twitter, menulis, "Kami dengan rendah hati membantu @NASAArtemis mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa manusia."
NASA has selected Starship to land the first astronauts on the lunar surface since the Apollo program! We are humbled to help @NASAArtemis usher in a new era of human space exploration → https://t.co/Qcuop33Ryz pic.twitter.com/GN9Tcfqlfp — SpaceX (@SpaceX) April 16, 2021
Tidak seperti pendaratan Apollo dari 1969 hingga 1972 - satu-satunya kunjungan manusia ke permukaan bulan - NASA bersiap membuat kunjungan jangka panjang ke bulan yang dibayangkannya sebagai batu loncatan menuju rencana yang bahkan lebih ambisius untuk mengirim astronot ke Mars.
NASA sangat bergantung pada perusahaan swasta yang dibangun dengan visi bersama untuk eksplorasi ruang angkasa.
SpaceX akan diminta untuk melakukan uji terbang pendarat ke bulan sebelum manusia melakukan perjalanan, kata pejabat NASA Lisa Watson-Morgan kepada wartawan.