kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kanselir Jerman: Gelombang keempat Covid-19 hantam negara kita dengan kekuatan penuh


Rabu, 17 November 2021 / 22:55 WIB
Kanselir Jerman: Gelombang keempat Covid-19 hantam negara kita dengan kekuatan penuh


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Situasi Covid-19 di Jerman sangat dramatis, Kanselir Angela Merkel mengatakan pada Rabu (17/11), menyerukan dorongan untuk mendistribusikan vaksin booster lebih cepat.

Jerman melaporkan 52.826 infeksi baru pada Rabu, melompat sepertiga dibanding seminggu yang lalu dan rekor harian tertinggi lainnya, ketika gelombang keempat pandemi memperkuat cengkeramannya di Eropa.

Sementara 294 orang lagi meninggal akibat Covid-19 di Jerman, sehingga total angka kematian menjadi 98.274. 

"Belum terlambat untuk memilih suntikan vaksin pertama," kata Merkel di depan kongres wali kota Jerman, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Waspada, tren peningkatan kasus mingguan Covid-19 global terus berlanjut

"Setiap orang yang divaksinasi melindungi dirinya sendiri dan orang lain. Dan, jika cukup banyak orang yang divaksinasi, itu adalah jalan keluar dari pandemi," ujarnya.

"Gelombang keempat menghantam negara kita dengan kekuatan penuh," tambah dia. "Jumlah infeksi baru setiap hari lebih tinggi dari sebelumnya dan jumlah kematian harian juga menakutkan".

Hanya 68% orang di negara terpadat di Eropa itu yang sudah divaksinasi lengkap, lebih rendah dari rata-rata negara di Eropa Barat karena keraguan atas vaksin.

Merkel, yang memerintah dalam kapasitas sementara selama negosiasi untuk membentuk pemerintahan koalisi setelah pemilihan pada September lalu, mengatakan, perlu ada upaya nasional untuk mendapatkan distribusi massal vaksin booster yang sedang berlangsung.

Baca Juga: 10 Negara Eropa hadapi situasi Covid-19 dengan kekhawatiran tertinggi

Dia juga mengimbau pertemuan para pemimpin federal dan regional pada Kamis (18/11) untuk memperkenalkan tindakan yang akan memicu pembatasan yang lebih ketat berdasarkan jumlah orang yang terinfeksi dan menjalani perawatan di rumahsakit dalam seminggu terakhir.

Jerman memiliki dosis yang cukup untuk kampanye vaksin booster, sebagian karena menunda rencana untuk menyumbangkan vaksin ke fasilitas COVAX yang mendistribusikannya ke negara-negara miskin, Menteri Kesehatan Jens Spahn mengungkapkan.

Partai Social Democrats, Greens, dan Free Democrats, yang sedang bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan berikutnya, akan mengusulkan berbagai langkah untuk memerangi pandemi dalam rancangan undang-undang yang akan disahkan di parlemen pada Kamis (18/11).

Mereka ingin memaksa orang yang menggunakan transportasi umum atau datang ke tempat kerja untuk menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 negatif atau sertifikat vaksinasi.

Selanjutnya: Ke Jerman, Raja Thailand booking seluruh lantai hotel Hilton Munich Airport




TERBARU

[X]
×