kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapal tanker Iran ke Venezuela tanpa gangguan, Iran: Kekuatan AS memudar


Jumat, 12 Juni 2020 / 08:25 WIB
Kapal tanker Iran ke Venezuela tanpa gangguan, Iran: Kekuatan AS memudar
ILUSTRASI. Meskipun ada sanksi dari AS, Iran masih dapat memasok Venezuela dengan produk bensin penting pada bulan lalu.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Komandan Pengawal Revolusi Iran mengatakan Iran telah berhasil "memaksakan kehendaknya" setelah mampu mengirim tanker bahan bakar ke Venezuela tanpa gangguan. Ini menunjukkan pamor Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan dunia mulai memudar.

Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan meskipun ada sanksi dari AS yang melumpuhkan, Iran masih dapat memasok Venezuela dengan produk bensin penting pada bulan lalu.

Salami juga mencaci Amerika Serikat atas penanganan pandemi virus corona dan protes atas warga Afrika-Amerika George Floyd, yang terbunuh dalam penangkapan seorang petugas polisi.

Baca Juga: Iran bangun kapal induk Angkatan Laut AS palsu sebagai target serang

Ia menyebut, Republik Islam Iran telah mematahkan punggung musuh besarnya itu.

"Dengan rahmat Tuhan, hari ini kita menyaksikan penurunan awal dan cepat dari musuh bebuyutan kita, khususnya AS. Semua simbol yang ditunjukkan oleh AS sedang jatuh, dan AS merobeknya selain gambar yang telah dibuat tentang dirinya sendiri," kata Salami seperti dikutip Al Jazeera.

Ia menyebut, AS tidak dapat menangangi wabah virus corona. "AS saat ini berada dalam kondisi ekonomi terburuk," tandasnya.

Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran yang diteken tahun 2015 dengan enam kekuatan utama dunia lain. AS menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Keadaan menjadi lebih buruk ketika Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada 3 Januari 2020 di dekat bandara Baghdad.

AS menyalahkan sang jenderal karena mendalangi serangan-serangan oleh milisi yang didukung Iran terhadap pasukan AS di kawasan itu.

Pembunuhan Soleimani membawa Iran dan Amerika Serikat ke ambang perang. Teheran membalas dengan serangan roket ke pangkalan udara Irak di mana pasukan AS ditempatkan.

Beberapa jam kemudian, pasukan Iran dalam siaga tinggi dan secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina saat lepas landas dari Teheran, menewaskan semua 176 orang di dalamnya.

Baca Juga: Iran segera eksekusi mati agen CIA yang diduga terlibat dalam pembunuhan Soleimani



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×