Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Kardinal Angel Rossi dari Argentina mengungkapkan harapannya agar paus baru yang akan terpilih kelak tetap mempertahankan visi Paus Fransiskus.
Hal ini ia sampaikan kepada Reuters sebelum dimulainya konklaf di Vatikan yang bertujuan memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Rossi, 66 tahun, adalah Uskup Agung Córdoba di Argentina tengah sekaligus satu dari empat kardinal asal Argentina yang turut ambil bagian dalam konklaf tersebut.
Ia merupakan satu dari 133 kardinal yang berkumpul di Vatikan untuk memilih penerus Paus Fransiskus.
Baca Juga: Asap Hitam Mengepul dari Cerobong Kapel Sistina Kamis Pagi, Paus Baru Belum Terpilih
Paus Fransiskus, seorang tokoh reformis yang dikenal memperjuangkan keterbukaan dalam Gereja meski menghadapi kritik dari kalangan konservatif, wafat pada 21 April dalam usia 88 tahun.
Ia dikenal mendorong dialog antaragama dan menaruh perhatian besar pada kaum miskin.
"Beliau meninggalkan garis-garis keyakinan yang jelas: pelayanan, tidak menjadi gereja istana, memperhatikan orang-orang termiskin, berbagi dengan orang kaya, menyerukan amal kasih antarbangsa," ujar Rossi dalam wawancara pekan lalu.
Rossi, yang diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2023, menyatakan bahwa para kardinal Amerika Latin tidak secara otomatis akan mendorong terpilihnya paus dari kawasan tersebut.
Baca Juga: Para Kardinal Memulai Proses Pemilihan Paus, Dunia Menanti Asap Putih
Namun, mereka menginginkan sosok yang mampu melanjutkan reformasi yang telah dijalankan oleh Paus Fransiskus.
"Saya pikir solusinya bukanlah agar dia menjadi orang Amerika Latin, tetapi agar orang tersebut memiliki perasaan seperti Paus Fransiskus," ujarnya.
Rossi dikenal memiliki hubungan dekat dengan Fransiskus, yang sebelumnya adalah Jorge Bergoglio, Uskup Agung Buenos Aires.
"Menurut saya, ada pandangan bersama bahwa kita harus meminjam visi Paus Fransiskus agar kita dapat melihat dunia dari tanah air kita sendiri dan bukan dari luar, tetapi dengan kaki kita di Amerika Latin," lanjutnya.
Baca Juga: Siapa yang Akan Jadi Paus Berikutnya? Ini Sejumlah Nama yang Dibicarakan
Sementara itu, pada Rabu dan Kamis pagi, asap hitam terlihat mengepul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan bahwa para kardinal yang mengikuti konklaf rahasia tersebut belum berhasil memilih paus baru.