kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona baru di Korea Selatan tembus 79, rekor terbanyak sejak 5 April


Kamis, 28 Mei 2020 / 11:07 WIB
Kasus corona baru di Korea Selatan tembus 79, rekor terbanyak sejak 5 April
ILUSTRASI. Suasana kota Seoul, Korea Selatan saat pandemi Covid-19.


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona baru di Korea Selatan kembali meroket. Kamis (28/5), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 79 kasus virus corona, terbanyak sejak 5 April.

Ini juga menandakan hari ketiga infeksi virus corona meningkat tajam dan meningkatkan kekhawatiran terhadap gelombang kedua virus corona setelah negara ini yang dipuji secara luas karena berhasil membendung penyebaran di awal pandemi ini berlangsung.

Menteri Kesehatan Park Neung-hoo menjelaskan, setidaknya sudah ada 69 kasus di minggu ini yang dikaitkan dengan kluster infeksi di fasilitas logistik yang dioperasikan oleh Coupang Corp, salah satu perusahaan belanja online terbesar di Korea Selatan yang terletak di Bucheon, sebelah barat Seoul.

Baca Juga: Bank sentral Korea Selatan pangkas suku bunga ke level terendah sepanjang sejarah

Menurut KCDC, tambah kasus baru ini membawa total infeksi di Negeri Ginseng ini mencapai 11.344 dengan 269 kematian hingga Rabu (27/5) tengah malam. Program pengujian Korea Selatan yang kuat awal tahun ini menjadi kunci keberhasilan menekan jumlah kematian yang relatif rendah. 

Lebih lanjut KCDC bilang, kluster gudang logistik sebenarnya berkaitan dengan kluster yang muncul dari beberapa klub malam dan bar di Itaewon pada awal Mei. Kluster Itaewon ini sendiri datang ketika Korea Selatan berupaya untuk melonggarkan aturan jarak sosial, membuka kembali sekolah-sekolah, dan mengendalikan infeksi virus baru.

Tidak seperti banyak negara, Korea Selatan tidak memaksakan lockdown untuk melawan virus corona baru, tetapi para pejabat mengatakan jika kasus baru terus meningkat, mereka mungkin mempertimbangkan untuk mengeluarkan pedoman baru.

Para pejabat kesehatan menjelaskan, pihaknya akan melakukan inspeksi di tempat pusat-pusat logistik di seluruh negeri, untuk mengembangkan kebijakan yang lebih baik untuk mencegah wabah di fasilitas tersebut.

Coupang, yang didukung oleh konglomerat teknologi Jepang SoftBank Group, mengumumkan telah menutup fasilitas logistik di Bucheon sejak Senin (25/5). Pada Kamis (28/5), Coupang juga telah menutup fasilitas di Goyang, di pinggiran kota Seoul, setelah seorang karyawan dinyatakan positif di sana.

"Segera setelah diagnosis karyawan dikonfirmasi, Coupang mengirim pulang seluruh karyawan dan bagi karyawan yang melakukan kontak dengan yang positif makan akan melakukan karantina mandiri," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Duh, Korea laporkan kasus corona tertinggi dalam 49 hari terakhir

Penyebaran wabah dan penutupan gudang terjadi ketika Coupang dan perusahaan e-commerce lainnya berjuang untuk mengikuti lonjakan pesanan karena lebih banyak orang memilih untuk berbelanja dari rumah selama wabah virus corona, meskipun tidak ada penguncian yang ketat.

Pada bulan Februari, Maret dan April, penjualan pengecer online Korea Selatan termasuk Coupang melonjak masing-masing 34%, 17% dan 17% dari bulan yang sama di tahun lalu, menurut data kementerian perdagangan.

Itu dibandingkan dengan penjualan pengecer offline yang turun 7,5%, 18% dan 5,5% dalam tiga bulan yang sama dari tahun sebelumnya.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×