Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada hari Senin, bank sentral secara tak terduga memotong suku bunga pada perjanjian pembelian kembali sebesar 20 basis poin. Ini merupakan pemangkasan bunga terbesar dalam hampir lima tahun.
Pemerintah mendorong bisnis dan pabrik untuk membuka kembali bisnis mereka. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain dengan mengeluarkan stimulus fiskal dan moneter untuk memacu pemulihan dari apa yang dikhawatirkan akan menjadi kontraksi ekonomi langsung pada kuartal yang berakhir hingga Maret.
Baca Juga: Setelah sempat melonjak, China laporkan penurunan kasus corona untuk hari keempat
Menurut Xin Guobin, wakil menteri industri dan teknologi informasi, tingkat ekspor dan impor China dapat memburuk ketika pandemi menyebar, menekan permintaan baik di dalam maupun luar negeri.
Xin juga menjelaskan, China telah memperpanjang pinjaman 200 miliar yuan (US$ 28 miliar) untuk 5.000 bisnis, dari 300 miliar yuan yang dialokasikan untuk membantu perusahaan ketika mereka melanjutkan bisnis mereka.
Baca Juga: Xi Jinping kunjungi Zhejiang, China sampaikan pesan siap bangun lagi ekonominya
Sementara, pihak berwenang di Ningbo mengatakan mereka akan mendorong bank-bank nasional untuk menawarkan kredit preferensial hingga 100 miliar yuan kepada perusahaan ekspor yang lebih besar di kota pelabuhan timur itu. Pemerintah kota akan mensubsidi pinjaman tersebut.
Namun di saat tingkat infeksi baru mengalami penurunan tajam dari puncaknya di Februari, pihak berwenang khawatir tentang gelombang kedua yang dipicu oleh kembalinya warga Tionghoa dari luar negeri. Mayoritas dari mereka adalah pelajar.
Baca Juga: Kasus impor corona capai 693 kasus, China waspada serangan gelombang dua
Itu sebabnya, China memangkas penerbangan internasional secara besar-besaran mulai hari Minggu lalu untuk jangka waktu tidak terbatas, setelah sebelumnya mulai menolak masuk hampir semua orang asing sehari sebelumnya.