kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona China melorot tajam, tak ada kasus baru di Wuhan selama 6 hari beruntun


Selasa, 31 Maret 2020 / 14:13 WIB
Kasus corona China melorot tajam, tak ada kasus baru di Wuhan selama 6 hari beruntun
ILUSTRASI. Warga berjalan di mall kota Wuhan. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WUHAN. Pada hari Senin (30/3/2020), China melaporkan penurunan infeksi Covid-19 (virus corona) untuk hari keempat. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembatasan drastis pada pelancong internasional demi mengekang jumlah kasus impor. Di sisi lain, pembuat kebijakan mengalihkan upaya mereka untuk menyembuhkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sementara itu, melansir Reuters, Kota Wuhan yang menjadi pusat wabah, melaporkan tidak ada kasus baru untuk hari keenam. Kini, bisnis di kota tersebut sudah dibuka kembali dan penduduk mulai mengklaim kembali kehidupan yang normal setelah dikurung selama hampir dua bulan.

Karyawan toko ritel sudah menunggu dan menyambut menyambut pelanggan di depan pintu masuk Wuhan International Plaza yang baru dibuka kembali. Ini merupakan rumah bagi butik-butik merek-merek mewah seperti Cartier dan Louis Vuitton. Kendati demikian, mereka tetap mengenakan masker dan sarung tangan.

Baca Juga: Mata-mata AS: Penyebaran virus corona di China, Korut, dan Rusia sulit dipetakan

"Plaza Internasional Wuhan sangat mewakili kota Wuhan," kata Zhang Yu, 29 tahun. "Jadi pembukaan kembali palaza tersebut benar-benar membuat saya merasa kota ini hidup kembali."

Melansir Reuters yang mengutip data Komisi Kesehatan Nasional China, angka 31 kasus baru pada hari Minggu, termasuk satu infeksi yang ditularkan secara lokal, turun dari posisi 45 hari sebelumnya.

Ketika infeksi turun, para pembuat kebijakan berjuang untuk merevitalisasi ekonomi yang hampir lumpuh oleh pembatasan selama berbulan-bulan untuk mengendalikan penyebaran penyakit seperti flu itu.

Baca Juga: Berlomba-lomba menciptakan vaksin corona, negara mana yang memimpin?

Pada hari Senin, bank sentral secara tak terduga memotong suku bunga pada perjanjian pembelian kembali sebesar 20 basis poin. Ini merupakan pemangkasan bunga terbesar dalam hampir lima tahun.

Pemerintah mendorong bisnis dan pabrik untuk membuka kembali bisnis mereka. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain dengan mengeluarkan stimulus fiskal dan moneter untuk memacu pemulihan dari apa yang dikhawatirkan akan menjadi kontraksi ekonomi langsung pada kuartal yang berakhir hingga Maret.

Baca Juga: Setelah sempat melonjak, China laporkan penurunan kasus corona untuk hari keempat

Menurut Xin Guobin, wakil menteri industri dan teknologi informasi, tingkat ekspor dan impor China dapat memburuk ketika pandemi menyebar, menekan permintaan baik di dalam maupun luar negeri.

Xin juga menjelaskan, China telah memperpanjang pinjaman 200 miliar yuan (US$ 28 miliar) untuk 5.000 bisnis, dari 300 miliar yuan yang dialokasikan untuk membantu perusahaan ketika mereka melanjutkan bisnis mereka. 

Baca Juga: Xi Jinping kunjungi Zhejiang, China sampaikan pesan siap bangun lagi ekonominya

Sementara, pihak berwenang di Ningbo mengatakan mereka akan mendorong bank-bank nasional untuk menawarkan kredit preferensial hingga 100 miliar yuan kepada perusahaan ekspor yang lebih besar di kota pelabuhan timur itu. Pemerintah kota akan mensubsidi pinjaman tersebut.

Namun di saat tingkat infeksi baru mengalami penurunan tajam dari puncaknya di Februari, pihak berwenang khawatir tentang gelombang kedua yang dipicu oleh kembalinya warga Tionghoa dari luar negeri. Mayoritas dari mereka adalah pelajar.

Baca Juga: Kasus impor corona capai 693 kasus, China waspada serangan gelombang dua

Itu sebabnya, China memangkas penerbangan internasional secara besar-besaran mulai hari Minggu lalu untuk jangka waktu tidak terbatas, setelah sebelumnya mulai menolak masuk hampir semua orang asing sehari sebelumnya.




TERBARU

[X]
×