Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun menyebut dokter di negara tersebut telah setuju untuk mengakhiri pemogokan yang sudah dilakukan selama dua minggu demi menghambat gelombang baru infeksi virus corona.
Kesepakatan ini tercapai setelah pembicaraan mengenai rencana reformasi medis pemerintah.
Sebelumnya sekitar 16.000 dokter magang dan residen telah mogok sejak 21 Agustus. Dokter peserta pelatihan adalah tulang punggung layanan perawatan kesehatan di ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif, dan menjadi sukarelawan di stasiun pengujian sementara.
Baca Juga: Terus bertambah, ini daftar 18 negara yang sudah resesi
Para dokter menentang proposal reformasi, yang mencakup peningkatan jumlah dokter, membangun sekolah kedokteran umum, mengizinkan asuransi negara untuk menanggung lebih banyak pengobatan oriental, dan memperluas telemedicine.
Pemerintah mengatakan inisiatif tersebut dapat membantu menangani krisis kesehatan seperti virus corona dengan lebih baik.
Tetapi para dokter berpendapat itu hanya akan memperdalam konsentrasi dokter di kota-kota tanpa memperbaiki infrastruktur medis yang buruk dan kondisi kerja di provinsi pedesaan.
Chung mengatakan pemerintah, partai yang berkuasa dan Asosiasi Medis Korea yang mewakili industri tersebut telah mencapai kompromi dramatis setelah negosiasi yang panjang.
Baca Juga: AS: Negara-negara sekutu kami akan bergabung melawan China
"Saya berharap mereka akan menandatangani kesepakatan hari ini dan para dokter akan segera kembali ke tempat mereka," kata Chung.
Seorang juru bicara Asosiasi Medis Korea mengatakan sebuah acara untuk menandatangani kesepakatan diharapkan bisa dilakukan, tetapi tidak ada yang final sampai itu benar-benar terjadi.
Pada hari Jumat, Korea Selatan melaporkan 198 kasus baru, meningkatkan total menjadi 20.842 dengan 331 kematian.
Baca Juga: Mirip siluman F-35A, Korea Selatan mulai rakit jet tempur lokal pertama
Kementerian Kesehatan telah setuju untuk menghentikan dorongannya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran dan membuka sekolah baru dan akan meninjau kembali masalah dengan industri setelah wabah virus corona stabil.
Kementerian telah mengeluarkan perintah kembali bekerja untuk para dokter dan mengajukan pengaduan polisi terhadap beberapa pemimpin pemogokan tersebut.
Mereka mengatakan pemogokan itu menyebabkan gangguan di klinik dan memperburuk kekurangan tempat tidur bahkan saat negara tersebut berjuang dengan kebangkitan kasus corona di Korea Selatan.