Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Pemerintah Iran mulai melakukan langka pertama dalam pelonggaran pembatasan yang selama ini dilakukan untuk menahan penyebaran virus corona. Salah satu yang paling krusial adalah pembukaan sementara seluruh masjid di Iran pada Selasa (12/5).
Kantor berita IRIB melaporkan, keputusan untuk membuka kembali masjid itu dibuat setelah ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
Mohammad Qomi, Direktur Islamic Development Organization mengatakan, bahwa masjid hanya akan dibuka selama tiga hari untuk memperingati malam-malam khusus selama bulan suci Ramadhan. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut apakah pembukaan masjid akan dilakukan secara permanen.
Baca Juga: Washington ke Teheran: Kirim pesawat, biar kami bisa deportasi 11 warga negara Iran
Langkah ini dilakukan meskipun beberapa bagian negara di Iran kembali memperlihatkan peningkatan infeksi virus corona.
Kantor berita Tasnim melaporkan, pada Minggu (10/5) bahwa sebuah wilayah di Iran barat daya telah di tutup. Gubernur Provinsi Khuzestan, tempat wilayah itu berada, mengatakan telah terjadi peningkatan tajam dalam kasus-kasus baru di seluruh provinsi.
Pada Jumat lalu, pertemuan keagamaan mulai dilanjutkan di 180 kota di Iran dan kota-kota yang dianggap berisiko rendah terhadap penularan virus corona setelah penangguhan dua bulan.
Sejumlah kota juga sudah mulai kembali melakukan shalat Jumat, di mana hal ini masih dilarang di ibukota Teheran dan beberapa kota besar lainnya, mengikuti pembukaan kembali pada Senin lalu dari 132 masjid di wilayah yang secara konsisten bebas dari virus.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan, sekolah akan kembali dibuka. Iran pun sudah mencabut larangan perjalanan antar kota dan pusat perbelanjaan mulai melanjutkan kegiatan.
Di sisi lain, kematian akibat virus corona di Iran bertambah 45 dalam 24 jam terakhir menjadi 6.685. Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan dalam sebuah pernyataan di TV pemerintah, kini Iran juga memiliki 109.286 kasus positif virus corona.
Iran memang menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang paling terpukul oleh virus corona. Namun, dalam sepekan terakhir negara tersebut telah mulai mengurangi pembatasan pada kehidupan normal untuk mendukung perekonomiannya yang sebelumnya sudah dihantam sanksi Amerika Serikat.
Baca Juga: Corona di seluruh dunia: Kasus melampaui 4,13 juta, angka kematian mendekati 282.000
Namun para pejabat kesehatan telah berulang kali memperingatkan, bahwa pelonggaran pembatasan dapat menyebabkan lonjakan jumlah infeksi yang baru.
Namun, di awal pekan ini, Rouhani malah mengumumkan penggantian menteri industri, tambang dan perdagangan. Keputusan ini dianggap sebagai upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan ekonomi negara.
Hossein Modares Khiabani akan menggantikan Reza Rahmani sebagai menteri sementara dalam kementerian tersebut. Presiden Rouhani meminta Khiabani untuk menstabilkan harga mobil, menghilangkan hambatan untuk produksi dalam negeri dan memperluas ekspor non-minyak.