kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kebijakan Ekspor Senjata Dilonggarkan, Jepang Siap Jual Jet Tempur


Rabu, 27 Maret 2024 / 09:53 WIB
Kebijakan Ekspor Senjata Dilonggarkan, Jepang Siap Jual Jet Tempur
ILUSTRASI. Bendera nasional Jepang terlihat sebelum berkibar saat upacara pemberian medali untuk karate putra individual kata Olimpiade Tokyo 2020 di Nippon Budokan, Tokyo, Jepang, Jumat (6/8/2021). REUTERS/Carl Recine


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Jepang pada hari Selasa (26/3) akhirnya resmi melonggarkan kebijakan ekspor senjatanya. Setelah ini, Jepang berencana mulai menawarkan jet tempur ke negara lain.

Mengutip Kyodo, kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida menyetujui pedoman terbaru dari "tiga prinsip transfer peralatan dan teknologi pertahanan" yang telah dipakai sejak tahun 1967.

Keputusan itu keluar setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan mitra koalisi juniornya, partai Komeito, menyetujui revisi aturan ekspor pada 15 Maret lalu.

Hasilnya, Jepang akan dapat mengekspor jet tempur generasi baru yang kini sedang dikembangkan bersama dengan Inggris dan Italia. Jet tempur itu diharapkan bisa mulai dikerahkan pada tahun 2035.

Baca Juga: AS dan Jepang Perkuat Kerjasama Militer dalam Menghadapi Ancaman China

"Jepang perlu memiliki skema ekspor untuk memastikan kita dapat mengembangkan jet tempur dengan kemampuan yang memenuhi kebutuhan keamanan negara kita, dan bahwa negara dapat berpartisipasi dalam proyek tiga arah dengan Inggris dan Italia sebagai mitra setara," ungkap kabinet Kishida dalam pernyataannya.

Kebijakan baru itu itu menyebutkan bahwa ekspor senjata hanya bisa dilakukan ke negara-negara yang telah menandatangani perjanjian dengan Jepang mengenai alutsista dan transfer teknologi, yang jumlahnya saat ini berjumlah 15 negara, termasuk Amerika Serikat yang selama ini menjadi pendukung setia Jepang.

Baca Juga: Jutaan Orang Jadi Target Spionase Dunia Maya China

Modernisasi Industri dan Memperluas Relasi

PM Kishida mengatakan, ekspor sangat penting untuk memastikan pengeluaran yang efisien untuk pengembangan pesawat tempur. Cara ini juga dipercaya bisa menjaga kredibilitas Jepang sebagai mitra dalam proyek pertahanan internasional lainnya di masa depan.

Berdasarkan Konstitusi anti-perang yang lahir setelah Perang Dunia II, Jepang mempertahankan larangan ekspor senjata yang dikembangkan bersama secara internasional ke negara pihak ketiga.

Menteri Pertahanan Minoru Kihara mengatakan, Jepang akan tetap berkomitmen pada filosofi dasar negara pasifis dan akan melakukan pengambilan keputusan ekspor senjata dengan sangat ketat.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Korut Tidak Tertarik Gelar Pertemuan dengan Jepang

Tiga prinsip eskpor senjata Jepang yang dipertahankan sejak berakhirnya Perang Dunia II adalah tidak mengekspor senjata ke negara blok komunis, negara yang ada di bawah embargo ekspor senjata oleh Dewan Keamanan PBB, dan negara yang terlibat atau mungkin terlibat dalam konflik internasional.

Tiga prinsip itu telah menjadi kebijakan dasar mengenai ekspor senjata Jepang sejak dideklarasikan pada sidang Diet pada tahun 1967.

Pada masa pemerintahan PM Shinzo Abe tahun 2014, Jepang secara perlahan membuka ekspor senjata dalam kondisi tertentu.

Salah satu tujuan Abe adalah untuk meningkatkan hubungan keamanan dengan negara-negara yang memiliki visi sejalan dan mendorong pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×