Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Kepercayaan diantara industri manufaktur Jepang terpeleset cukup besar dalam lima tahun seiring dengan resesi global yang membabat produksi ekspor dan pabrikan. Hal ini tercuat dari survei yang dilakukan oleh pemerintah Jepang.
Sentimen diantara industri manufaktur minus 66 di kuartal saat ini; bandingkan dengan minus 44,5 pada tiga bulan yang lalu. Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak survei mulai dilakukan pada tahun 2004. Jika hasil survei menunjukkan minus atau negatif, artinya pesimis masih membayangi mereka.
Pengusaha menegaskan bahwa mereka akan mulai memangkas pengeluaran di tahun fiskal yang akan datang seiring dengan kolapsnya perekonomian global yang mengikis permintaan. Perdana Menteri Jepang Taro Aso kini mulai menyiapkan paket stimulus yang besarnya dua kali lebih besar, yaitu 10 triliun yen atau setara dengan US$ 104 miliar. Dana ini disiapkan untuk menghadapi resesi yang paling buruk sejak 1945.
"Kami jauh dari lingkungan yang memungkinkan kami menjadi optimis," kata Yoshiki Shinke, Senior Economist untuk Dai- Ichi Life Research Institute di Tokyo. Menurutnya, perusahaan-perusahaan kemungkinan akan memangkas investasinya dan akan mencemati kembali pemangkasan tenaga kerja dan upah buruh.