CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.780   33,00   0,20%
  • IDX 8.377   -39,82   -0,47%
  • KOMPAS100 1.161   -4,44   -0,38%
  • LQ45 846   -3,79   -0,45%
  • ISSI 292   -1,89   -0,64%
  • IDX30 442   -2,76   -0,62%
  • IDXHIDIV20 513   -1,03   -0,20%
  • IDX80 130   -0,74   -0,56%
  • IDXV30 136   -1,01   -0,74%
  • IDXQ30 142   0,01   0,01%

Keretakan di Internal The Fed Mencuat, Arah Suku Bunga Kian Tak Pasti


Selasa, 18 November 2025 / 10:25 WIB
Keretakan di Internal The Fed Mencuat, Arah Suku Bunga Kian Tak Pasti
ILUSTRASI. Jerome Powell, Chairman The Fed umumkan penurunan suku bunga 0,25 bps pada FOMC 28-29 Oktober 2025. Foto: Tangkapan Layar Youtube The Fed


Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli

Kelompok yang ingin menahan suku bunga sebagian besar terdiri dari presiden bank sentral regional. Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, menolak pemangkasan pada Oktober karena masyarakat di wilayahnya masih cemas soal kenaikan biaya hidup.

Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, menilai ruang pelonggaran semakin sempit tanpa risiko kebijakan menjadi terlalu longgar. Presiden The Fed Boston, Susan Collins, juga menyatakan kehati-hatian, menilai suku bunga perlu dipertahankan pada level saat ini untuk menyeimbangkan risiko inflasi dan ketenagakerjaan.

Sebaliknya, kelompok yang mendorong pemangkasan lebih agresif berpendapat tarif tidak akan memberi dampak inflasi yang menetap. Mereka juga menilai pasar tenaga kerja berisiko terjun bebas bila suku bunga tidak segera diturunkan.

Gubernur The Fed Stephen Miran, yang mengambil cuti dari posisinya sebagai kepala Dewan Penasihat Ekonomi Trump, menjadi salah satu suara paling vokal. Ia menolak pemangkasan seperempat poin pada Oktober dan mendukung pemangkasan setengah poin. 

Baca Juga: CEO JPMorgan: The Fed Sulit Pangkas Suku Bunga Jika Inflasi AS Tak Turun!

Menurutnya, tekanan suku bunga terhadap ekonomi lebih besar dari perkiraan, sementara inflasi diyakini akan melandai secara signifikan. 

Miran sejalan dengan dua gubernur lain, Michelle Bowman dan Christopher Waller, yang sejak Juli mendorong pemangkasan suku bunga dengan alasan inflasi sudah cukup dekat dengan target 2% dan pasar tenaga kerja semakin rapuh.

Miran memperingatkan risiko resesi jika kebijakan moneter tetap terlalu ketat. Ia menegaskan tidak ada alasan mempertahankan sikap agresif jika kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi sudah mereda.

Selanjutnya: Cek Kurs Transaksi BI Selasa (18/11): Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS hingga Euro

Menarik Dibaca: Cara Membuat Tulisan WhatsApp Makin Menarik, Cocok untuk Pemasaran Produk




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×