kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesepakatan bisnis di April 2020 jadi yang terendah sejak September 2004


Minggu, 03 Mei 2020 / 16:52 WIB
Kesepakatan bisnis di April 2020 jadi yang terendah sejak September 2004


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pandemi virus corona baru (Covid-19) telah membuat kesepakatan bisnis secara global mengalami perlambatan. Bulan April 2020 merupakan bulan yang terburuk dari sisi pencapaian kesepakatan bisnis.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, aksi korporasi merger, akuisisi, dan berkaitan dengan investasi secara global hanya mencapai US$ 93,54 miliar sepanjang April.

Baca Juga: Boris Johnson: Dokter sempat menyiapkan pengumuman kematian saya akibat corona

Volume tersebut hanya sepertiga dari bulan Maret ketika pandemi terjadi. Data ini menandakan bahwa kesepakatan bisnis sepanjang April merupakan capaian terendah sejak September 2004.

Volume merger dan akuisisi telah terpukul oleh gejolak pasar akibat Covid-19. Para pembuat kesepakatan juga mulai bergegas beradaptasi dengan kondisi tersebut untuk bisa menyelesaikan transaksi.

Sementara itu, Telefonica SA dan Liberty Global milik milliarder John Malone tengah mengeksplorasi untuk melakukan penggabungan operasi mereka di Inggris. Kesepakatan itu bahkan membentuk kembali industri telekomunikasi di negara itu.

Menurut sumber Bloomberg dikutip Minggu (3/5), kedua perusahaan itu tengah mendiskusikan penyatuan unit nirkabel O2 milik Telefonica dan bisnis Virgin Media milik Liberty Global. Jika tercapai kesepakatan, transaksi akan segera diumumkan pada pekan depan.

Baca Juga: Ada 657 tambahan kasus corona di Singapura, infeksi di kalangan migran masih tinggi

Kesepakatan dengan dengan Telefonica tersebut akan menambah sejarah panjang pembuatan kesepakatan yang dilakukan oleh Malone, yang terkenal dengan julukan Cabel Cowboy saat berada di garis depan industri televisi berbayar di Amerika tahun 1990an.

Sementara bagi Telefonica, penggabungan unit usahanya dengan bisnis media Libety Global akan mengurangi utangnya dan memenuhi strategi baru dalam merampingkan kerajaan globalnya.

Kesepakatan itu akan berpotensi menjadi yang terbesar di industri telekomunikasi Inggris sejak tahun 2015. Kesepakatan terbesar terjadi di tahun tersebut saat BT Group mengakuisisi operator mobile EE Ltd senilai US$ 16 miliar.

Baca Juga: Pembatasan diperlonggar, sektor manufaktur Singapura bersiap untuk beroperasi kembali

New Street Research menilai potensi pengambilalihan O2 Inggris tersebut adalah sebesar US$ 15,8 miliar dengan asumsi ada penghematan biaya 50% dari US$ US$ 5,2 miliar setelah terjadi merger.

Diskusi datang pada saat pembuatan kesepakatan telah lumpuh secara global oleh pandemi coronavirus. April adalah bulan terburuk untuk kesepakatan secara global sejak 2004. Potensi transaksi Telefonia dan Liberty Global ini bakal jadi yang terbesar sejak pecahnya Covid-19.

O2, operator pure-play wireless, memiliki pelanggan 34,5 juta pada akhir Desember 2019. Tahun lalu, pendapatannya mencapai US$ 7,8 miliar atau 7,1 miliar euro (7,8 miliar dolar AS). Itu menyumbang sekitar 15% dari total Telefonica. Virgin Media menawarkan paket televisi berbayar, broadband, dan telepon di Inggris.

Baca Juga: Cadev Arab jatuh ke level terendah sejak 2011, Moody's pangkas outlook jadi negatif

Sementara Liberty Global menghasilkan hampir 40% dari pendapatannya dari Virgin Media tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Itu membeli bisnis pada 2013 melalui kesepakatan tunai dan saham senilai sekitar $ 16 miliar pada saat pengumuman.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×