kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,34   9,03   0.99%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketegangan kian membara dengan Korut, utusan nuklir Korsel mendadak kunjungi Amerika


Kamis, 18 Juni 2020 / 08:17 WIB
Ketegangan kian membara dengan Korut, utusan nuklir Korsel mendadak kunjungi Amerika
ILUSTRASI. Ledakan di kantor penghubung antara dua Korea. KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kepala negosiator nuklir Korea Selatan akan mengunjungi para pejabat di Washington pada Kamis (18/6/2020) di tengah ketegangan yang meningkat dengan Korea Utara. Langkah ini diambil setelah Pyongyang meledakkan kantor penghubung antar-Korea dan mengancam aksi militer.

Melansir Reuters, perjalanan mendadak Lee Do-hoon itu terjadi beberapa hari setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung bersama di Kaesong, dekat perbatasan Korea Selatan. Aksi itu menegaskan diakhirinya dialog dengan Korea Selatan dan mengatakan akan mengembalikan pasukan ke daerah perbatasan. Langkah ini berlawanan dengan perjanjian perdamaian 2018 antara para pemimpin kedua negara.

Media Korea Selatan melaporkan, Lee diperkirakan akan mengadakan konsultasi dengan para pejabat AS, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun yang telah memimpin negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara. Dia juga diperkirakan akan bertemu Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien.

Baca Juga: Begini ancaman militer Korea Selatan ke Korea Utara bila nekat menyerang

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menolak berkomentar. Sekretaris pers presiden Korsel mengatakan, perjalanan Lee telah direncanakan sejak lama, menampik laporan media bahwa ia berkunjung sebagai utusan khusus.

Cuplikan televisi Korea Selatan menunjukkan Lee tiba di Bandara Internasional Dulles Washington pada Rabu malam, di mana ia menolak berkomentar kepada wartawan.

Baca Juga: Tentara Korea Selatan: Korea Utara akan membayar harga bila melakukan aksi militer

Pyongyang semakin menolak permintaan Seoul untuk berunding karena upaya untuk memulai kembali proyek ekonomi antar-Korea terhenti akibat sanksi internasional yang dirancang untuk mengendalikan program nuklir dan rudal Korea Utara.

Ketegangan kian meningkat, di mana Pyongyang mempermasalahkan aksi pembelot di Korea Selatan mengirim selebaran propaganda ke Korea Utara.

Beberapa kelompok yang dipimpin oleh pembelot secara teratur mengirim kembali selebaran yang membawa pesan-pesan kritis dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, seringkali bersama dengan makanan, uang kertas US$ 1, radio mini dan stik USB yang berisi drama dan berita Korea Selatan.

Baca Juga: Hadapi ancaman Korut, Jepang malah batalkan rencana penggunaan sistem rudal buatan AS

Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, mengatakan peledakan kantor penghubung adalah "aksi tahap pertama" dalam "perang suci" yang bertujuan menghukum pemerintah Seoul karena menutup mata terhadap kampanye pembelot.

Baca Juga: Kian panas, Korea Utara ancam batalkan perjanjian damai di perbatasan dengan Korsel

"Itu adalah palu besi dari hukuman keras yang dijatuhkan kepada mereka yang memiliki mimpi kosong saat mengejar kebijakan bermusuhan yang tersembunyi," katanya dalam sebuah komentar.

Surat kabar itu juga memuat serangkaian artikel dan foto yang menunjukkan warga biasa yang marah menuntut pembalasan dan bersumpah untuk mengirim selebaran anti-Selatan ke perbatasan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×