kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kewalahan, rumahsakit swasta di Manila tak lagi terima pasien virus corona


Jumat, 27 Maret 2020 / 21:46 WIB
Kewalahan, rumahsakit swasta di Manila tak lagi terima pasien virus corona
ILUSTRASI. Seorang pria berjalan di jalan kosong di kawasan pusat bisnis ketika pemerintah menerapkan karantina komunitas yang sangat ketat di pulau utama Luzon untuk membendung virus corona baru di Makati City, Metro Manila, Filipina, 17 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Rumahsakit swasta di Manila, Ibu Kota Filipina, telah berhenti menerima pasien virus corona baru di saat jumlah penderita dan orang yang akan melakukan tes Covid-19 melonjak.

Filipina melaporkan infeksi yang relatif lebih sedikit dibanding banyak negara lain di Asia Tenggara. Tetapi, para ahli medis mengatakan, alat uji yang minim menunjukkan skala epidemi tidak terdeteksi.

"Ini seperti masa perang," kata Eugenio Ramos, seorang dokter dan Kepala The Medical City, rumahsakit swasta di Manila, yang termasuk rumahsakit pertama yang menolak pasien virus corona, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Kekang virus corona, Thailand perintahkan fasilitas publik dan bisnis tutup

The Medical City telah merawat lebih dari 1.000 orang yang takut mereka menderita virus corona. Dan, saat ini merawat lebih dari 100 pasien suspect Covid-19, dengan 14 di antaranya dalam perawatan intensif.

"Semakin banyak orang akan datang, banyak orang yang ketakutan, beberapa dari mereka sudah dalam tahap lanjut," kata Ramos yang menambahkan, banyak orang yang seharusnya berada di unit perawatan intensif hanya mendapat oksigen tabung untuk menjaga mereka tetap hidup.

Situasi ini mirip dengan yang ada di rumahsakit di negara-negara yang kewalahan menghadapi lonjakan kasus virus corona. Tapi, kondisi ini muncul kurang dari tiga minggu sejak Filipina melaporkan kasus penularan lokal pertama.

Mantan Menteri Kesehatan Filipina Esperanza Cabral mengatakan, tingkat infeksi yang pemerintah laporkan mungkin hanya puncak gunung es, mengingat Filipina sejauh ini hanya melakukan tes atas 2.147 orang.

Baca Juga: Petinju Manny Pacquiao ikut bertanggung jawab memerangi virus corona di negaranya

"Kami tidak bisa mengukur sejauh mana wabah itu, sampai kami menguji sekitar 10.000 hingga 20.000 orang," kata Cabral kepada Reuters.

Hingga Jumat (27/3), Filipina memiliki 803 kasus virus corona, dengan 54 kematian. Pemerintah Filipina akan melakukan pengujian massal seiring kedatangan 100.000 test kit dari China.

Pemodelan dari Future of Humanity Institute University of Oxford menunjukkan, jumlah infeksi di Filipina mungkin sudah lebih dari 11.000 kasus.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×