kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Kim Jong Un: Angkatan Laut Korea Utara Harus Siap Tempur Menghadapi Invasi


Kamis, 31 Agustus 2023 / 07:10 WIB
Kim Jong Un: Angkatan Laut Korea Utara Harus Siap Tempur Menghadapi Invasi
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan agar militernya siap siaga untuk bertempur guna menggagalkan rencana serangan musuh-musuhnya. KCNA melalui REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa menuliskan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan agar militernya siap siaga untuk bertempur guna menggagalkan rencana serangan musuh-musuhnya. Peringatan tersebut dikeluarkan Kim pada saat Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang mengadakan latihan angkatan laut trilateral untuk menghadapi ancaman perkembangan nuklir Korea Utara. 

Mengutip Military Times, militer AS dan Korea Selatan secara terpisah mengadakan latihan bilateral musim panas sejak pekan lalu. Korea Utara memandang pelatihan yang melibatkan AS sebagai latihan invasi, meskipun Washington dan mitra-mitranya berpendapat bahwa latihan yang mereka gelar bersifat defensif.

Menurut kantor berita resmi Korea Central News Agency (KNCA), Kim mengatakan dalam pidatonya saat memperingati Hari Angkatan Laut pada Senin, bahwa perairan di Semenanjung Korea menjadi tidak stabil dengan adanya ancaman bahaya perang nuklir karena permusuhan yang dipimpin oleh AS. 

Dia menuduh AS melakukan latihan angkatan laut yang “lebih heboh” dengan sekutunya dan mengerahkan aset strategis di perairan sekitar Semenanjung Korea. 

Kim juga mengutip pertemuan puncak AS-Korea Selatan-Jepang baru-baru ini di mana dicapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan untuk melawan program nuklir Korea Utara. 

Kim menyebut Presiden AS Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai “bos geng” dari ketiga negara tersebut.

Baca Juga: Gedung Putih: Vladimir Putin dan Kim Jong-un Bertukar Surat Tentang Amunisi

“Situasi yang ada mengharuskan angkatan laut kita untuk mengerahkan seluruh upayanya untuk melengkapi kesiapan perang guna menjaga kewaspadaan tempur terus-menerus dan bersiap untuk mematahkan keinginan musuh untuk berperang dalam keadaan darurat,” kata Kim.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan penyesalan mendalam atas penggunaan “bahasa yang sangat kasar” yang dilakukan Kim untuk memfitnah para pemimpin Korea Selatan, AS, dan Jepang. 

Juru Bicara Korea Selatan Lim Soosuk mengatakan kepada wartawan bahwa Korea Utara harus segera menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan dengan “ancaman dan provokasi yang sembrono.”

Di Washington, Cho Hyundong, duta besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat, mengatakan upaya Korea Selatan, AS, dan Jepang untuk meningkatkan hubungan tidak akan terhalang oleh retorika Kim.

“Provokasi yang terus-menerus dan pelanggaran terus-menerus terhadap berbagai resolusi penting keamanan PBB oleh Korea Utara hanya akan memperkuat kerja sama keamanan trilateral,” kata Cho.

Pernyataan tersebut disampaikannya pada hari Selasa di Pusat Studi Strategis dan Internasional bersama Tomita Koji, duta besar Jepang untuk AS, dan Kurt Campbell, penasihat utama Biden untuk urusan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Korut Tembakkan 2 Rudal setelah AS Kerahkan Pesawat Pembom B-1B saat Latihan Militer

Melansir Yahoo News, ketika ditanya oleh seorang reporter tentang rujukan Kim terhadap perang nuklir, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre berkata: "Saya tidak bisa mengatakan apa pun secara spesifik mengenai komentar ini."

“Kami baru saja melakukan latihan trilateral setelah KTT Camp David yang bersejarah. Latihan ini semakin mendekatkan para pemimpin Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan,” kata Jean-Pierre.

Tambahan informasi saja, latihan militer gabungan antara Korea Selatan-AS-Jepang pada hari Selasa di perairan internasional di lepas pantai Pulau Jeju di Korea Selatan melibatkan kapal perusak angkatan laut dari ketiga negara tersebut. 

Pelatihan tersebut bertujuan untuk menguasai prosedur untuk mendeteksi, melacak dan berbagi informasi tentang rudal Korea Utara yang masuk, kata angkatan laut Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Peluncuran Satelit Mata-Mata Korea Utara Gagal Lagi di Percobaan Kedua

Militer AS dan Korea Selatan memulai latihan bilateral selama 11 hari pada 21 Agustus. Pelatihan tahunan Ulchi Freedom Shield biasanya merupakan latihan pos komando yang disimulasikan komputer, namun tahun ini mencakup latihan lapangan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×