kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

Kisah Pilu Seorang Penambang Bitcoin, Rp12,2 Triliun Hilang di Tempat Sampah


Senin, 13 Januari 2025 / 19:11 WIB
Kisah Pilu Seorang Penambang Bitcoin, Rp12,2 Triliun Hilang di Tempat Sampah
ILUSTRASI. Pada tahun 2013, Howells secara tidak sengaja membuang hard drive yang berisi cadangan Bitcoin yang sangat berharga ke dalam tempat pembuangan sampah.. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. James Howells, seorang pria berusia 39 tahun asal Inggris, telah menjalani perjuangan panjang selama hampir satu dekade untuk mencoba memulihkan harta Bitcoin senilai sekitar £600 juta (setara dengan US$750 juta atau Rp 12,2 triliun) yang hilang di sebuah tempat pembuangan sampah di Newport, Wales, pada tahun 2013.

Perjuangannya ini baru saja menerima pukulan telak setelah seorang hakim di Wales menghentikan kasus hukum yang telah dia ajukan untuk menggali kembali hard drive yang diduga berisi Bitcoin tersebut.

Latar Belakang Kasus: Kehilangan Bitcoin yang Berharga

Pada tahun 2013, Howells secara tidak sengaja membuang hard drive yang berisi cadangan Bitcoin yang sangat berharga ke dalam tempat pembuangan sampah.

Baca Juga: Trader Legendaris Pasang Target Harga Tertinggi Bitcoin Setelah Kemungkinan Penurunan

Meskipun dia mengetahui bahwa kehilangan itu adalah bencana besar, Howells tetap berharap untuk bisa memulihkan data yang ada dalam hard drive tersebut. Bitcoin yang tersimpan dalam perangkat keras tersebut telah mengalami kenaikan nilai yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya sangat berharga.

Sejak saat itu, Howells telah berusaha keras untuk mendapatkan izin dari Dewan Kota Newport untuk melakukan penggalian di tempat pembuangan sampah tersebut.

Ia bahkan menawarkan untuk membiayai seluruh biaya penggalian dan berbagi 25% dari Bitcoin yang ditemukan dengan pihak Dewan Kota Newport. Namun, upayanya selalu menemui jalan buntu, karena Dewan Kota Newport menolak permohonannya dengan alasan kepemilikan atas hard drive tersebut.

Keputusan Hakim yang Menghentikan Kasus

Pada Kamis (tanggal yang dilaporkan), hakim Keyser, seorang Hakim Sirkuit Komersial Wales, membuat keputusan yang mengejutkan dengan menolak gugatan yang diajukan oleh Howells.

Dalam putusannya, hakim menyatakan bahwa Howells tidak memiliki alasan yang masuk akal untuk melanjutkan kasus ini dan bahwa ada "tidak ada prospek realistis" untuk menang jika kasus tersebut diteruskan ke pengadilan penuh.

Hakim Keyser juga menerima argumen dari Dewan Kota Newport yang menyatakan bahwa mereka adalah pemilik sah dari hard drive yang dimaksud, dan bahwa Howells tidak berhak atas Bitcoin yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Jika Anda Taruh US$1.000 dalam Portofolio Kripto Trump Awal 2024, Ini Keuntungannya

Reaksi James Howells terhadap Keputusan Hakim

James Howells merasa sangat kecewa dan marah atas keputusan hakim tersebut. Menurut Howells, keputusan tersebut terasa seperti "tamparan keras di wajahnya," karena ia merasa tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan kasusnya lebih lanjut di pengadilan.

Ia mengungkapkan bahwa ia berharap dapat menjalani persidangan penuh, di mana ia bisa menyampaikan lebih banyak bukti dan argumen terkait klaimnya.

"Saya merasa seperti tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan keadilan. Kasus ini dibatalkan begitu saja tanpa ada kesempatan untuk menjelaskan diri saya," kata Howells. "Saya sudah berusaha berkomunikasi dengan Dewan Kota Newport selama 12 tahun terakhir, tetapi mereka tidak mau mendengarkan saya."

Bitcoin dan Nilai Pasar yang Terus Menanjak

Bitcoin, yang merupakan mata uang kripto terbesar di dunia, telah mengalami lonjakan nilai yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, setelah pemilihan umum di Amerika Serikat, Bitcoin telah mencapai harga US$89,637 pada pagi hari yang dilaporkan.

Jika Howells berhasil menemukan kembali Bitcoin yang hilang di hard drive tersebut, nilainya akan sangat besar, menjadikannya salah satu harta kripto yang paling berharga di dunia.

Namun, meskipun potensi keuntungan yang besar, pihak Dewan Kota Newport tetap menolak untuk memberikan izin bagi Howells untuk menggali di tempat pembuangan sampah tersebut. Mereka beralasan bahwa masalah ini terkait dengan kepemilikan tanah dan hak-hak properti, yang menurut mereka, tidak dapat diabaikan demi keuntungan pribadi Howells.

Baca Juga: Donald Trump Miliki Portofolio Kripto Senilai Lebih dari US$11 Juta, Bukan Bitcoin!

Tanggapan Dewan Kota Newport dan Keputusan Hakim

Dewan Kota Newport mengungkapkan bahwa mereka memiliki hak atas tempat pembuangan sampah yang dimaksud, dan bahwa Howells tidak berhak mengakses atau menggali di area tersebut. Mereka menyatakan bahwa mereka sudah melakukan investigasi dan tindakan yang sah terkait kepemilikan dan pengelolaan tempat pembuangan sampah tersebut.

Hakim Keyser, dalam putusannya, menilai bahwa klaim Howells tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak ada alasan yang cukup untuk melanjutkan proses hukum ini.

Keputusan ini mengakhiri satu babak dari perjuangan panjang Howells, yang berharap bisa mendapatkan kembali Bitcoin yang hilang. Meski begitu, Howells menyatakan bahwa ia akan terus berjuang untuk mendapatkan keadilan, meskipun keputusan ini sangat mengecewakannya.

Selanjutnya: Dana Kelolaan Program Jaminan Hari Tua dan Pensiun BP Jamsostek Tumbuh pada 2024

Menarik Dibaca: Baik untuk Diabetes, Ini 9 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×