kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Klaim pengangguran Amerika Serikat terus berkurang


Jumat, 24 Oktober 2014 / 11:06 WIB
Klaim pengangguran Amerika Serikat terus berkurang
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (24/2/2023). MNC Energy (IATA) Akan Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun, Simak Rekomendasi Analis.


Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan

WASHINGTON. Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang meminta tunjangan pengangguran makin menurun. Klaim pengangguran rata-rata empat mingguan turun menjadi 281.000. Angka ini adalah level terendah sejak Mei 2000.

Permintaan barang dan jasa yang bertahan dan cenderung naik menyebabkan korporasi kembali mempekerjakan buruh meski kondisi ekonomi global masih suram. Alhasil, pemecatan pegawai berada di level terendah.

Robert Stein, Wakil Kepala Ekonom First Trust Portfolios LP mengatakan, pasar tenaga kerja AS terus membaik. "Angka pembayaran gaji bulan Oktober pun akan semakin membaik," ujar Stein kepada Bloomberg.

Total warga yang terus menerima tunjangan pengangguran turun sebanyak 38.000 orang menjadi 2,35 juta hingga 11 Oktober lalu. Ini merupakan angka terendah sejak Desember 2000.

Stein mengatakan, perusahaan-perusahaan enggan memecat pegawai yang sudah ada. "Perusahaan-perusahaan ini berharap permintaan terus bertambah," kata Stein.

Selain data tenaga kerja, AS juga mencatat sentimen konsumen yang membaik. Bloomberg consumer comfort index mingguan naik ke level 37,7 hingga 19 Oktober, level tertinggi sejak Januari 2008.

Keyakinan konsumen dengan upah kurang dari US$ 50.000 naik tertinggi sejak November. Sedangkan, keyakinan konsumen dengan penghasilan lebih dari US$ 100.000, turun setelah naik dalam lima pekan terakhir.

Prospek pekerjaan yang lebih baik dan harga bensin yang termurah sejak awal 2011 merupakan kombinasi pas bagi konsumen. "Tapi, pemulihan permintaan konsumen masih kurang tenaga karena gaji yang stagnan," kata Gary Langer, Presiden Langer Research Associates LLC.

Biaya hidup sepanjang bulan September 2014 hanya naik tipis karena harga barang dan jasa yang malah menurun, termasuk harga bensin. Harga bensin turun 16,49% dari level tertinggi menjadi US$ 3,61 pada pekan ini.

Namun, data awal manufaktur bulan Oktober di AS melambat ke level 56,2, lebih rendah ketimbang prediksi awal 57. "Data ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak perlu buru-buru menaikkan suku bunga," kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Markit Economics.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×