Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Alphabet, saham terbesar kedua dalam portofolio Ackman—merupakan raksasa teknologi iklan dunia berkat platform seperti Google Search dan YouTube.
Meski menghadapi tantangan dari pengembangan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan Perplexity, Alphabet telah mengembangkan ringkasan AI generatifnya sendiri untuk mempertahankan dominasi.
Alphabet juga mengelola layanan cloud terbesar ketiga di dunia. Google Cloud menyumbang 12% dari total pengeluaran untuk infrastruktur dan layanan platform cloud pada kuartal pertama, dan diakui sebagai pemimpin dalam infrastruktur AI dan model bahasa besar. Perusahaan ini diprediksi mampu meningkatkan pangsa pasar seiring meningkatnya permintaan terhadap AI.
Baca Juga: Bill Gates Prediksi Tiga Profesi Ini Tidak Akan Tergantikan oleh AI
Namun, Alphabet saat ini menghadapi dua gugatan antimonopoli dari Departemen Kehakiman AS yang dapat berujung pada keharusan menjual beberapa asetnya. Hakim telah memutuskan melawan Alphabet dalam kedua kasus, yang kini memasuki tahap perbaikan.
Meski sebagian besar analis menilai pembubaran perusahaan kecil kemungkinannya, investor tetap diimbau untuk mempertimbangkan risiko hukum tersebut.
Perkiraan analis Wall Street menunjukkan bahwa pendapatan Alphabet akan tumbuh 7% per tahun hingga 2026.
Dengan valuasi sebesar 18 kali lipat pendapatan, saham Alphabet dianggap masih memiliki potensi, terutama karena perusahaan ini secara konsisten melampaui estimasi pendapatan selama enam kuartal terakhir.
Pasar iklan digital dan layanan cloud diperkirakan tumbuh masing-masing 14% dan 20% per tahun hingga 2030.
Baca Juga: Bill Gates Akan Tutup Yayasan Miliknya pada Akhir 2045, Ini Alasannya
Meskipun Alphabet kehilangan sebagian pangsa pasar di sektor periklanan digital, YouTube dan Google Search tetap menjadi dua platform web terpopuler, sementara Google Cloud terus mencatat pertumbuhan pangsa pasar.
Dengan kombinasi pengalaman, strategi investasi agresif, dan pemilihan aset unggulan, Bill Ackman dianggap memiliki potensi besar mengikuti jejak Warren Buffett dalam menciptakan perusahaan investasi besar yang berpengaruh.