Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Militer China bisa "melumpuhkan" pertahanan Taiwan dan sepenuhnya memantau penempatan pasukannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan. Ini penilaian tajam tentang peningkatan ancaman dari Beijing.
China meningkatkan kegiatan militer di sekitar Taiwan, yang mereka anggap sebagai wilayah negeri tembok raksasa. China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.
Dalam laporan tahunannya kepada parlemen tentang militer China, yang salinannya ditinjau Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan menyajikan pandangan yang jauh lebih buruk dibanding tahun lalu.
Laporan Kementerian Tawian menyebutkan, China masih tidak memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan penuh ke Taiwan.
Baca Juga: Panas! Kapal perang AS berlayar di Selat Taiwan, China kirim pesawat tempur ke Taiwan
Tapi, China bisa meluncurkan apa yang Taiwan sebut sebagai "serangan elektronik lunak dan keras", termasuk memblokir komunikasi di seluruh bagian Barat gugusan pulau yang membentang dari Jepang melalui Taiwan hingga Filipina.
"China bisa bergabung dengan tentara internetnya untuk meluncurkan serangan kabel dan nirkabel terhadap internet global, yang pada awalnya akan melumpuhkan pertahanan udara kami, komando laut, dan kemampuan sistem serangan balik, menghadirkan ancaman besar bagi kami," sebut laporan Kementerian Pertahanan Taiwan.
Serangan pemenggalan kepala
China juga telah meningkatkan kemampuan pengintaiannya menggunakan Beidou, sebutan China untuk sistem navigasi GPS milik AS, Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan.
Ini berarti, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, Beijing dapat memantau pergerakan di sekitar Taiwan, dibantu oleh penggunaan reguler pesawat mata-mata, drone, dan kapal pengumpul intelijen China.
Baca Juga: Jadi kekuatan strategis, Angkatan Udara China bakal unjuk gigi di Airshow China 2021
Kementerian Pertahanan China tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Meskipun laporan Kementerian Pertahanan Taiwan mencatat, seperti tahun lalu, China masih kekurangan kemampuan transportasi dan dukungan logistik untuk invasi skala besar, militer Tiongkok berupaya meningkatkan kemampuan tersebut.
Dengan serangan rudal presisi yang bisa menghantam di mana saja di pulau itu, China juga mampu "melumpuhkan" pusat komando militer Taiwan dan kapasitas tempur angkatan laut dan udaranya, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.
Mata-mata China di Taiwan dapat melancarkan "serangan pemenggalan kepala" untuk menghancurkan infrastruktur politik dan ekonomi, Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan.
Dengan penyebaran rudal jarak menengah dan jarak jauh serta lebih banyak latihan yang melibatkan kapal induknya, China mencoba memposisikan diri untuk menunda "intervensi militer asing" dalam serangan terhadap Taiwan, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.