kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.750   24,00   0,14%
  • IDX 8.431   60,48   0,72%
  • KOMPAS100 1.169   9,81   0,85%
  • LQ45 851   7,30   0,86%
  • ISSI 295   2,20   0,75%
  • IDX30 445   2,03   0,46%
  • IDXHIDIV20 512   3,47   0,68%
  • IDX80 132   1,07   0,82%
  • IDXV30 137   0,52   0,38%
  • IDXQ30 141   1,09   0,78%

Komentar Pejabat The Fed Guncang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga


Senin, 17 November 2025 / 10:05 WIB
Komentar Pejabat The Fed Guncang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
ILUSTRASI. Gedung Federal Reserve Board di Constitution Avenue di Washington, AS, 19 Maret 2019. REUTERS/Leah Millis


Sumber: The Street | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar keuangan Amerika Serikat (AS) kembali berfluktuasi pada Jumat 14 November 2025 kemarin setelah salah satu pejabat Federal Reserve mengirim sinyal keras terkait arah kebijakan moneter. 

Di tengah ekspektasi pelonggaran yang sempat menguat sepanjang musim gugur, komentar terbaru dari Presiden Federal Reserve Bank of Kansas City Jeff Schmid justru memicu peninjauan ulang oleh pelaku pasar.

Schmid menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga tambahan justru berisiko memperkuat tekanan inflasi, alih-alih membantu pasar tenaga kerja yang mulai mendingin. 

Baca Juga: Dolar AS Capai Level Tertinggi 3 Bulan, Fed Kurangi Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Dalam pidato yang dikutip Bloomberg, ia menyatakan tidak melihat adanya manfaat signifikan dari “pemotongan suku bunga lebih lanjut” untuk menopang kondisi ketenagakerjaan. 

Sebaliknya, langkah tersebut dapat menimbulkan dampak berkepanjangan pada inflasi dan menggoyahkan komitmen bank sentral pada target inflasi 2%.

Pernyataan itu langsung mengguncang ekspektasi pasar. Sebelumnya, pelaku pasar hampir bulat memproyeksikan peluang 100% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember. Namun keyakinan tersebut memudar drastis setelah komentar Schmid mencuat.

The Fed kini menghadapi dilema klasik dalam menjalankan mandat ganda: menjaga stabilitas harga sekaligus menekan tingkat pengangguran. 

Baca Juga: Sikap Hati-Hati The Fed Paksa Pasar Pangkas Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Data sebelum penutupan pemerintahan menunjukkan tingkat pengangguran bertahan di sekitar 4,3%, meski berbagai indikator lain dari jumlah lowongan hingga perekrutan baru, menandakan pelemahan. 

Sementara itu, inflasi tahunan berada di level 3%, masih jauh dari kekacauan harga pascapandemi, tetapi tetap di atas target resmi.

Situasi ini menuntut keseimbangan yang sulit. Suku bunga lebih rendah dapat membantu menekan pengangguran, tetapi berpotensi memanaskan inflasi. Sebaliknya, suku bunga lebih tinggi meredam kenaikan harga, namun bisa memperburuk kehilangan pekerjaan.

Pada Oktober lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi 3,75%–4,00%. Langkah itu membuat biaya pinjaman jangka pendek sedikit lebih murah, memberi harapan pada konsumsi dan ketahanan pasar tenaga kerja. 

Tetapi bagi banyak rumah tangga dan pelaku usaha yang masih dibebani lonjakan harga kebutuhan pokok seperti pangan, sewa, utilitas, dan biaya layanan seperti daycare serta elder-care, kondisi ekonomi tetap terasa berat.

Baca Juga: Powell Tegaskan Pemangkasan Suku Bunga Belum Mendesak, Fed Tunggu Dampak Tarif

Penutupan pemerintahan yang tengah berlangsung juga menambah tantangan. Dengan terhentinya sejumlah indikator ekonomi penting, The Fed terpaksa bergantung pada survei swasta dan data alternatif untuk membaca arah ekonomi. 

Dalam kondisi penuh ketidakpastian ini, setiap pernyataan dari pejabat bank sentral—termasuk dari wilayah regional seperti Kansas City—langsung menjadi sorotan dan dapat mempengaruhi ekspektasi pasar.

Selanjutnya: BEI Suspensi Saham MORA dan KDTN Mulai Perdagangan Sesi I Senin (17/11)

Menarik Dibaca: Naik Lagi ke Level 8.414, IHSG Kembali Mendekati Level Tertinggi (17/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×