Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pada hari Jumat (19/6/2020) bahwa tentara India bebas untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China. Pernyataan itu dikeluarkan setelah konfrontasi kekerasan yang terjadi awal pekan ini antara pasukan dari kedua negara di perbatasan yang diperebutkan di Himalaya.
Melansir South China Morning Post, saat berpidato di hadapan para pemimpin partai politik oposisi dalam sebuah pertemuan, perdana menteri juga mengatakan, "India juga telah menyampaikan posisinya dengan jelas ke China melalui cara-cara diplomatik."
Dia juga mencatat bahwa seluruh negara "terluka dan marah" oleh bentrokan dengan pasukan China yang menewaskan 20 tentara India. Modi menekankan bahwa tidak ada wilayah India yang hilang.
Baca Juga: Kenapa China vs India rebutan Lembah Galwan yang kering dan tidak ada tumbuhan?
Pertempuran itu adalah bentrokan mematikan pertama antara kedua negara dalam 45 tahun terakhir, sejak empat tentara India tewas dalam serangan di sepanjang perbatasan de facto pada tahun 1975.
Modi mengatakan bahwa meskipun India menginginkan perdamaian dan persahabatan, prioritasnya adalah melindungi kedaulatan negara. Dia juga menambahkan bahwa India akan terus mengembangkan infrastruktur perbatasannya dengan cepat dan selalu menghadapi tekanan dari luar.
Baca Juga: China ternyata sempat menculik 10 tentara India, tetapi kini sudah dibebaskan
Seruan boikot
Seruan boikot terhadap barang-barang China semakin menguat di India, pasca bentrokan pasukan kedua negara di perbatasan Himalaya yang disengketakan, yang menewaskan 20 tentara negeri Sungai Gangga.