kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Konflik memanas, Korut tutup akses zona industri


Rabu, 03 April 2013 / 11:22 WIB
Konflik memanas, Korut tutup akses zona industri
ILUSTRASI. Bingung memilih rice cooker yang tepat? Ini dia tips yang bisa Anda ikuti.


Sumber: Reuters |

SEOUL. Korea Utara melarang para pekerja Korea Selatan memasuki kawasan industri bersama Korut dan Korsel hari ini. Ketegangan di antara kedua negara bertambah.

Untuk pertama kalinya sejak tahun 2009, para pekerja tak boleh masuk zona Gaeseong. Namun, mereka yang ada di sana diizinkan pergi. Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Hyung Suk mengumumkan hal ini pagi tadi.

Pada 30 Maret lalu, Korut berkata akan menutup kawasan industri itu sebagai balasan atas pesawat pembom AS yang sudah berseliweran di atas semenanjung Korea.

Profesor University of North Korean Studies Yang Moo Jin mengatakan bahwa Rejim Kim Jong Un memperoleh laba tahunan US$ 100 juta dari kawasan industri Gaeseong.

Sekitar 200.000 warga Korut, termasuk pekerja dan keluarganya, menggantungkan nafkah pada proyek bersama kedua negara itu.

Tensi politik antara kedua saudara ini merupakan yang terpanas sejak tahun 2010. Semua terjadi setelah Korut memulai ujicoba senjata nuklir di Februari. Pekan lalu, Kim Jong Un berkata bahwa ancaman militer AS-Korsel telah membawa semenanjung Korea ke ambang perang.

Kemarin, Korut juga berkata akan menyalakan lagi semua fasilitas di situs nuklir Yongbyon yang ditutup sejak perjanjian tahun 2007. Di dalamnya terdapat sektor yang memproduksi batang bahan bakar plutonium.

"Mereka hanya menunda masuknya warga Korsel ke kawasan industri, tak menutup seluruh kompleks, setidaknya belum. Korut mampu menaikan tensi dan tekanan kepad AS dan Korsel," tutur Koh Yu Hwan, profesor studi Korut di Dongguk University, Seoul.

Lebih dari 120 perusahaan Korsel termasuk perusahaan garmen Shinwon Corp, produsen pakaian dalam Good People Corp, dan produsen jam Romanson Co. berada di kawasan industri Gaeseong. Gaeseong terletak 16 km dari zona demiliterisasi.

"Pabrik-pabrik di Gaeseong beroperasi seperti biasa, terlepas dari bahan mentah dan trafik pekerja yang dibatasi pagi ini. "Kedua pemerintah harus mengeluarkan Gaeseong dari politik dan membiarkannya berjalan normal. Ini merupakan sisa terakhir perdagangan dan kerja sama ekonomi antar-Korea dan kedua pihak tak bisa menanggung akibat kehilangannya," tutur Yoo Dong Ok, Chairman Daehwa Fuel Pump Industries dan jurubicara kompleks industri Gaeseong.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×