Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MILAN. Korban tewas dalam wabah virus corona terbesar di Eropa naik menjadi tujuh orang pada hari Senin (24/2/2020). Selain itu, kasus-kasus infeksi baru naik di atas 220 orang. Bersamaan dengan itu, Italia menutup sebagian besar wilayah utara untuk mengekang penyebaran penyakit.
Melansir Reuters, kondisi ini menyebabkan bursa saham Italia anjlok lebih dari 5%. Ini merupakan penurunan harian terbesar dalam hampir empat tahun di tengah kekhawatiran investor bahwa wabah mematikan tersebut dapat menyebabkan resesi. Sementara, penduduk yang khawatir mengosongkan rak-rak supermarket untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Pihak berwenang di wilayah utara Lombardy dan Veneto, pusat industri dan keuangan Italia, menutup sekolah, universitas, museum dan bioskop selama setidaknya satu minggu. Pemerintah setempat juga melarang pertemuan publik, termasuk karnaval Venesia yang terkenal.
Baca Juga: Virus corona merebak di Timur Tengah, sudah enam negara terjangkit
Sepuluh kota di Lombardy, yang dekat dengan ibukota bisnis Italia Milan, dengan populasi gabungan hampir 50.000, telah diberlakukan di bawah karantina yang efektif. Langkah-langkah serupa juga diterapkan untuk sebuah kota kecil di Veneto, negara tetangga.
"Sejujurnya, tidak ada yang mengira penyebaran akan begitu agresif," gubernur wilayah Lombardy Attilio Fontana mengatakan kepada radio 102,5 RTL.
Baca Juga: Waduh, Korsel jadi pusat wabah virus corona terbesar di luar China
Sebelumnya, pihak berwenang setempat mengumumkan empat kematian baru pada hari Senin, yakni tiga pria berusia 80-an dan 62 tahun. Tiga kematian sebelumnya yang dicatat sejak Jumat juga adalah orang tua. Semua yang telah meninggal memiliki masalah kesehatan akut yang mendasarinya.
Lombardy tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya dengan 172 kasus. Sedangkan Veneto, kota tetangganya, mencatatkan 33 kasus infeksi, termasuk empat di Venesia. Kota ini dipenuhi oleh turis, sebelum akhirnya pemerintah memangkas jumlah waktu karnaval dua hari lebih cepat dari jadwal.