kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Selatan berencana terjunkan howitzer K9 nirawak pada tahun 2040


Jumat, 20 November 2020 / 10:14 WIB
Korea Selatan berencana terjunkan howitzer K9 nirawak pada tahun 2040
ILUSTRASI. Hanwha Defense sedang mengerjakan varian tak berawak dari howitzer self-propelled K9 Thunder buatan Korea Selatan.


Sumber: Defense News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan akan segera mengerjakan proyek ambisius untuk menghadirkan tank howitzer K9 nirawak. Proyek ini diharapkan bisa selesai pada tahun 2040 mendatang.

Defense News mengabarkan bahwa saat ini Hanwha Defense sedang mengerjakan varian tak berawak dari howitzer self-propelled K9 Thunder buatan Korea Selatan.

K9 155mm, kaliber 52 dikembangkan pada tahun 1998 oleh Badan Pengembangan Pertahanan dan Samsung Aerospace Industries yang dikelola negara. Belakangan namanya diubah menjadi Samsung Techwin dan diakuisisi oleh Hanwha pada tahun 2017.

Sampai saat ini ada sekitar 1.100 unit K9 yang telah dikerahkan Tentara Korea Selatan dan Korps Marinir untuk melawan ancaman senjata artileri Korea Utara yang dikerahkan di sepanjang zona demiliterisasi.

Baca Juga: Roket lama ketinggalan jaman, Rusia siapkan peluncur roket baru jenis Tornado-S

Kepada Defense News, juru bicara Hanwha Defense mengatakan bahwa K9A1, varian modifikasi dari K9 asli, telah dikirim ke layanan sejak 2018 untuk menggantikan howitzer K9 yang sudah tua.

"K9A1 memiliki fitur survivabilitas dan kemampuan manuver yang lebih baik dengan peningkatan lebih lanjut sedang direncanakan untuk menambahkan teknologi yang lebih maju ke artileri," ungkap Jeff Jeong, manajer senior unutk urusan komunikasi di Hanwha Defense.

Kemampuan howitzer K9 Thunder

Jeff menjelaskan bahwa pembaruan berikutnya yang disebut K9A2, akan mencakup turret tak berawak dengan sistem pemuatan dan penanganan amunisi otomatis. Ini akan meningkatkan laju tembakan dan mengurangi jumlah awak yang dibutuhkan.

K9 Thunder memiliki kecepatan tembak maksimum enam putaran per menit dan mampu menembakkan beberapa putaran secara bersamaan.

Baca Juga: AS sambut baik pakta militer Jepang-Australia, berharap bisa segera berlatih bersama

Jarak tembak maksimum sekitar 40 kilometer dengan proyektil berbantuan roket. K9 ditenagai oleh mesin diesel MTU MT 881 Ka-500 Jerman, menghasilkan 1.000 tenaga kuda jika digabungkan dengan transmisi otomatis Allison.

Proses penelitian yang dikelola negara untuk pengembangan varian nirawak ini rencana akan dimulai akhir tahun 2020. Selanjutnya diharapkan penelitian bisa selesai pada pertengahan 2020-an.

Hanwha Defense telah mengekspor K9 dan sejumlah teknologi militer lainnya ke beberapa negara seperti Turki, Polandia, India, Finlandia, Norwegia, dan Estonia.

Jenis artileri tersebut juga dipilih sebagai pemasok pilihan pada bulan September untuk Program Land 8116 Angkatan Darat Australia menjelang kontrak akhir pada tahun 2021.

Selanjutnya: AS intip latihan militer China dengan mengirim pesawat bomber B1-B Lancer




TERBARU

[X]
×