Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan pada Selasa (15/4) mengumumkan peningkatan paket dukungan untuk industri semikonduktor yang vital bagi negaranya menjadi 33 triliun won (US$23,25 miliar), naik sekitar seperempat dari paket senilai 26 triliun won yang diumumkan tahun lalu.
Langkah ini diambil sebagai respons atas desakan untuk memperluas dukungan pemerintah di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) saat ini, serta meningkatnya persaingan dari produsen China, menurut pernyataan resmi pemerintah.
Baca Juga: Imbas Kebijakan Tarif Trump, Korea Selatan Pertimbangkan Naikkan Impor AS
Seoul juga akan meningkatkan program bantuan keuangan untuk industri chip menjadi 20 triliun won dari sebelumnya 17 triliun won, berdasarkan pernyataan bersama dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Perdagangan.
Keputusan Korea Selatan untuk menggelontorkan dana lebih besar ke sektor semikonduktor yang menjadi tulang punggung ekonominya bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam menghadapi biaya produksi yang semakin tinggi di tengah persaingan global yang ketat.
Sebagai ekonomi terbesar keempat di Asia, Korea Selatan merupakan rumah bagi dua produsen chip memori terbesar dunia — Samsung Electronics dan SK Hynix — meskipun keduanya mulai tertinggal dalam bidang desain chip dan manufaktur semikonduktor kontrak dibandingkan sejumlah pesaing global.
Pada 2024, ekspor semikonduktor Korea Selatan mencapai US$141,9 miliar, menyumbang 21% dari total ekspor negara tersebut, menurut data pemerintah.
Pengiriman chip ke China dan AS masing-masing tercatat sebesar US$46,6 miliar dan US$10,7 miliar.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu mengatakan bahwa ia akan mengumumkan tarif impor semikonduktor dalam waktu satu minggu ke depan, namun menyebut akan ada fleksibilitas terhadap beberapa perusahaan di sektor tersebut.
Baca Juga: Ancaman Terbaru Trump: Tarif Impor Chip Semikonduktor Segera Diberlakukan
Dalam pertemuan yang digelar Selasa setelah pengumuman tersebut, Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok mengatakan pemerintah akan secara aktif berdialog dengan AS terkait investigasi Section 232 terhadap impor semikonduktor dan biofarmasi, guna meminimalkan dampak negatif terhadap perusahaan domestik.
Pekan lalu, Korea Selatan juga mengumumkan paket dukungan darurat bagi sektor otomotif guna meredam dampak tarif AS.
Paket tersebut mencakup bantuan keuangan, pemotongan pajak, serta subsidi untuk mendorong permintaan domestik, sambil pemerintah berjanji untuk terus berdiplomasi dengan AS dan memperluas akses pasar luar negeri.