kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kebakaran Hutan Meluas di Korea Selatan: Helikopter Jatuh, Pilot Tewas


Rabu, 26 Maret 2025 / 14:08 WIB
Kebakaran Hutan Meluas di Korea Selatan: Helikopter Jatuh, Pilot Tewas
ILUSTRASI. Sebuah rumah dikelilingi oleh kebakaran hutan yang menghancurkan daerah tersebut, di Uiseong, Korea Selatan, 24 Maret 2025 Yonhap via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA. TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - UISEONG COUNTY, Korea Selatan. Sedikitnya 18 orang tewas akibat kebakaran hutan besar yang melanda wilayah tenggara Korea Selatan.

Ribuan petugas pemadam kebakaran, dibantu oleh militer, dikerahkan untuk mengendalikan salah satu kebakaran hutan terburuk dalam beberapa dekade terakhir di negara itu.

Kebakaran hebat ini menyebar dengan cepat, memaksa lebih dari 27.000 warga mengungsi dari rumah mereka, menurut laporan pemerintah.

Dipicu oleh angin kencang dan cuaca kering, api telah melalap permukiman, menutup sekolah, dan memaksa pihak berwenang memindahkan ratusan narapidana dari penjara.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Korea Selatan Meluas, Korban Tewas Meningkat Jadi 16 Orang

"Kami mengerahkan semua personel dan peralatan yang tersedia untuk menghadapi kebakaran hutan terburuk ini, tetapi situasinya masih sulit," kata Penjabat Presiden Han Duck-soo.

Ia menambahkan bahwa militer Amerika Serikat di Korea Selatan juga turut membantu upaya pemadaman.

Hingga Rabu (26/3) pukul 05.00 waktu setempat (2100 GMT), 14 orang tewas dalam kebakaran yang bermula di Uiseong County, sementara empat korban lainnya berasal dari kebakaran di Sancheong County, menurut Kementerian Keamanan.

Sebagian besar korban berusia 60 hingga 70 tahun, kata Son Chang-ho, pejabat kepolisian setempat.

Kebakaran di Uiseong, yang baru 68% berhasil dikendalikan, terus berkobar dengan intensitas tinggi akibat angin kencang.

"Skala dan kecepatan kebakaran ini benar-benar di luar dugaan," ujar Lee Byung-doo, pakar bencana kehutanan dari National Institute of Forest Science.

Kondisi kering diperkirakan masih akan berlanjut di wilayah terdampak pada Rabu, menurut Kementerian Keamanan.

Baca Juga: Megawati Tak Terbendung! Red Sparks Unggul di Laga Pertama Playoff Liga Voli Korea

Lee menambahkan bahwa perubahan iklim berpotensi meningkatkan frekuensi kebakaran hutan secara global, mengacu pada kebakaran hutan yang tidak biasa di Los Angeles pada Januari dan kebakaran baru-baru ini di timur laut Jepang.

"Kita harus mengakui bahwa kebakaran hutan besar akan semakin sering terjadi, dan untuk itu kita perlu lebih banyak sumber daya serta tenaga ahli yang terlatih," katanya kepada Reuters.

Korea Selatan mengandalkan helikopter untuk memadamkan kebakaran hutan karena kondisi geografisnya yang bergunung-gunung.

Namun, Lee menekankan perlunya pesawat pemadam kebakaran tambahan serta drone yang dapat beroperasi di malam hari.

Badan Kehutanan Korea menyatakan bahwa mereka telah menghentikan operasional seluruh helikopter pemadam kebakaran setelah salah satu unitnya jatuh pada Rabu saat mencoba memadamkan api.

Yonhap News Agency melaporkan bahwa pilot helikopter tersebut tewas dalam kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Saham Korea Selatan Melemah, Tekanan dari Sektor Chip Membayangi Reli Produsen Mobil

Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan puing-puing yang terbakar berserakan di lereng bukit, dengan bagian badan helikopter yang tampak hancur. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.

Badan tersebut menghadapi kendala teknis dengan armada helikopternya, yang sebagian besar merupakan buatan Rusia.

Delapan dari 48 helikopter yang dimiliki telah tidak beroperasi sejak tahun lalu karena kesulitan mendapatkan suku cadang akibat sanksi terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, ungkap Yoon Joon-byeong, anggota parlemen dari Partai Demokrat, dalam laporan bulan Oktober.

Juru bicara Badan Kehutanan Korea, Kim Jong-gun, mengatakan bahwa pihaknya berencana menambah helikopter pemadam kebakaran sebagai respons terhadap kritik mengenai kurangnya peralatan dan sumber daya di lapangan.

Pada Rabu, sebanyak 4.919 personel pemadam kebakaran, termasuk ratusan polisi dan unit militer, dikerahkan, dengan dukungan 87 helikopter untuk membantu upaya pemadaman.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Korea Selatan Meluas, Tiga Zona Bencana Baru Ditetapkan

Kebakaran yang bermula pada Sabtu di Uiseong masih belum sepenuhnya terkendali, menghancurkan kuil-kuil kuno dan rumah-rumah penduduk.

Api juga mengancam beberapa situs Warisan Dunia UNESCO, termasuk Desa Hahoe dan Akademi Konfusianisme Byeongsan di Kota Andong, menurut seorang pejabat kota.

Otoritas setempat telah menyemprotkan bahan pemadam kebakaran untuk melindungi situs-situs bersejarah tersebut.

Sementara itu, Kuil Goun, yang dibangun pada tahun 681, dilaporkan telah hangus terbakar, menurut Yonhap.

Pemerintah telah menetapkan wilayah terdampak sebagai zona bencana khusus dan melaporkan bahwa lebih dari 15.000 hektare (37.065 acre) lahan telah hangus terbakar akibat kebakaran ini.

Selanjutnya: Amman Mineral (AMMN) Ungkap Cadangan Tembaga dan Emas di Cebakan Elang Melonjak

Menarik Dibaca: 7 Obat yang Cepat Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×