Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Salah satu rintangan besar di Korea Uttara adalah sistem perawatan kesehatan yang kuno dan tidak merata. Situasi ini membatasi kemampuan negara tersebut untuk menangani beragam jenis vaksin Covid-19 yang membutuhkan penanganan berbeda-beda.
Melansir VOA, seorang sumber menyebutkan bahwa Korea Utara juga enggan memperbaiki fasilitasnya untuk mendukung distribusi vaksin. Negara ini tidak memiliki pasokan listrik yang stabil dan jaringan lemari es ultra-dingin untuk menangani vaksin seperti yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna.
Pyongyang juga tak memiliki truk pengiriman khusus untuk mendistribusikan vaksin-vaksin dengan penanganan khusus. Itu berarti Pyongyang mungkin terpaksa memilih antara vaksin AstraZeneca dan vaksin buatan China atau Rusia yang tidak memerlukan penyimpanan ultra-dingin.
Selain itu, masih belum jelas apakah Korea Utara telah mempertimbangkan vaksin Johnson & Johnson yang juga tidak memerlukan penyimpanan ultra-dingin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Masih “Ogah-ogahan” Terima Bantuan Vaksin Covid-19"
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru