Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Korea Utara mengakui pada tahun 2002 bahwa mereka menculik 13 warga Jepang beberapa dekade sebelumnya. Lima korban penculikan dan keluarga mereka kemudian kembali ke Jepang dan mengatakan yang lainnya telah meninggal dunia.
Namun, Tokyo yakin 17 warga Jepang telah diculik, dan terus menyelidiki nasib mereka yang tidak kembali, menurut media Jepang.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan pernyataan Korea Utara bahwa masalah penculikan telah diselesaikan, sama sekali tidak dapat diterima. Dia menggarisbawahi potensi hambatan dalam memperbaiki hubungan.
Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan Seoul sedang melakukan pembicaraan erat dengan Tokyo mengenai berbagai masalah terkait Korea Utara termasuk kontak antara Jepang dan Korea Utara.
“Korea Selatan, AS, dan Jepang bekerja sama erat untuk membawa (Korea Utara) kembali ke jalur denuklirisasi,” kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Menlu AS Kunjungi Seoul, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik
Korea Utara telah lama dilarang melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik oleh Dewan Keamanan PBB dan telah dikenai sanksi PBB sejak tahun 2006.
Adik perempuan Kim mengatakan bulan lalu Kishida mungkin suatu hari akan mengunjungi Pyongyang.
"Jika Jepang... membuat keputusan politik untuk membuka jalan baru guna meningkatkan hubungan berdasarkan rasa saling menghormati dan berperilaku hormat, menurut pandangan saya, kedua negara dapat membuka masa depan baru," KCNA mengutip ucapannya.