Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Adik perempuan pemimpin Korea Utara yang berpengaruh menyatakan bahwa negaranya tidak pernah membongkar pengeras suara propaganda dan tidak akan melakukannya, seraya menyebut keyakinan Korea Selatan bahwa Pyongyang merespons upaya damainya hanyalah “mimpi di siang bolong.”
Kim Yo Jong, pejabat senior di Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, juga mengatakan bahwa perubahan rencana latihan militer tahunan bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) adalah langkah “sia-sia” yang tidak mengubah niat bermusuhan kedua sekutu tersebut.
Baca Juga: Korea Selatan Umumkan Rencana Restrukturisasi Sektor Petrokimia
Kim, yang oleh para pejabat dan analis diyakini berbicara mewakili sang kakak, dalam beberapa pekan terakhir telah menolak berbagai langkah yang diambil pemerintahan baru Korea Selatan yang berhaluan liberal untuk meredakan ketegangan antar-Korea.
“Saya yakin kebijakan Seoul terhadap DPRK tetap tidak berubah dan tidak akan pernah berubah,” kata Kim, seperti dikutip kantor berita resmi KCNA. DPRK adalah singkatan dari Democratic People’s Republic of Korea, nama resmi Korea Utara pada Kamis (14/8/2025).
Militer Korea Selatan sebelumnya mengatakan telah mendeteksi pergerakan militer Korea Utara untuk membongkar beberapa pengeras suara propaganda yang diarahkan ke Selatan, mengikuti langkah serupa yang telah dilakukan Korea Selatan.
Baca Juga: Militer Korea Selatan Susut 20%, Dampak Krisis Populasi Pria
Ada sedikit optimisme di pihak Selatan bahwa Korea Utara mungkin memberikan respons positif terhadap kebijakan Presiden Lee Jae Myung yang berupaya merangkul Pyongyang setelah periode ketegangan lintas batas, bahkan menunjukkan kesediaan untuk kembali berdialog.
Namun, Kim Yo Jong juga menegaskan bahwa Korea Utara tidak akan duduk bersama Amerika Serikat untuk berdialog. Ia menyebut laporan yang menyebut adanya kemungkinan tersebut hanyalah “dugaan yang keliru.”