Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Selain soal nuklir, rapat itu juga membahas langkah-langkah militer yang penting serta organisasi dan politik untuk meningkatkan pasukan bersenjata Korea Utara secara keseluruhan.
"Yang ditetapkan dalam pertemuan itu adalah kebijakan baru untuk lebih meningkatkan pencegahan perang nuklir negara itu (Korea Utara) dan menempatkan pasukan bersenjata strategis pada operasi siaga tinggi, sejalan dengan persyaratan umum untuk pembangunan dan pengembangan angkatan bersenjata negara itu," kata KCNA, Minggu (24/5).
Namun, KCNA tak menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan baru yang akan Korea Utara terapkan terkait kemampuan nuklir mereka. "Dalam pertemuan itu juga diambil langkah-langkah penting untuk meningkatkan kemampuan serangan bersenjata dari tentara Korea Utara," sebut KCNA.
Baca Juga: Kim Jong Un muncul, pasukan bersenjata strategis Korea Utara siaga tinggi
Kepada Yonhap, sumber militer Korea Selatan mengatakan, kapal selam baru Korea Utara berbobot 3.000 ton, yang mampu membawa tiga rudal balistik, tampaknya hampir siap untuk dikerahkan, dengan otoritas intelijen Korea Selatan mengawasi dengan cermat upacara peluncurannya.
Tapi, 38 North menyatakan, "tidak ada kegiatan penting" yang teramati di gedung konstruksi dan ruang penyelesaian atau halaman galangan kapal Korea Utara tersebut.
"Sementara keberadaan kanopi di kolam dermaga kapal mengaburkan, apakah kapal selam ada atau tidak di sana, tapi tongkang selam sebagian terlihat," imbuh 38 North.