Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas kesehatan di Korea Selatan mengakui bahwa negara tersebut berada di tengah-tengah gelombang kedua infeksi virus corona yang berfokus di sekitar ibu kota yang padat penduduk.
Gelombang kedua wabah corona di Korea Selatan ini berasal dari periode liburan yang terjadi di bulan Mei.
Baca Juga: Terbitkan buku kontroversial, mantan penasehat sebut Trump tak tahu apa-apa
Dilansir dari Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) sebelumnya mengatakan gelombang pertama Korea Selatan tidak pernah benar-benar berakhir.
Tetapi pada hari Senin, Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong mengatakan bahwa liburan akhir pekan pada awal Mei menandai awal gelombang infeksi baru yang difokuskan di wilayah Seoul yang sebelumnya telah melihat kemunculan beberapa kasus corona.
"Di wilayah metropolitan, kami percaya bahwa gelombang pertama adalah dari bulan Maret hingga April dan juga Februari hingga Maret," kata Jeong.
"Lalu kita melihat bahwa gelombang kedua yang dipicu oleh liburan Mei telah berlangsung," ujar dia.
Baca Juga: Ancaman dari China kian besar, Taiwan produksi pesawat tempur sendiri
Pada akhir Februari, Korea Selatan melaporkan periode puncak dengan lebih dari 900 kasus dalam sehari. Kampanye pelacakan dan pengujian intensif kemudian bisa mengurangi angka tersebut menjadi satu digit pada akhir April.
Tetapi seperti yang diumumkan oleh negara itu akan meringankan pedoman jarak sosial pada awal Mei yang membuat munculnya kasus-kasus baru.
Sebagian disebabkan oleh infeksi di kalangan anak muda yang mengunjungi klub malam dan bar di Seoul selama liburan akhir pekan. "Kami awalnya memperkirakan bahwa gelombang kedua akan muncul di musim gugur atau musim dingin," kata Jeong.
Baca Juga: Duh, WHO catat rekor kenaikan kasus corona tertinggi dalam satu hari
“Perkiraan kami ternyata salah. Selama orang memiliki kontak dekat dengan orang lain, kami percaya bahwa infeksi akan terus berlanjut,” katanya.
Korea Selatan sendiri telah melaporkan total 12.438 kasus corona dengan 280 kematian.