Sumber: Associate Press,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Survei oleh lembaga survei independen terkemuka Rusia, Levada Center, menunjukkan bahwa jumlah warga Rusia yang enggan divaksinasi dengan Sputnik V telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir menjadi 62% pada Februari dari sebelumnya 58% pada Desember.
Kremlin mengatakan, tidak melihat hubungan antara Putin yang belum divaksinasi dengan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19 Rusia.
Masih mengutip AP, otoritas Rusia telah memberikan persetujuan regulasi untuk tiga vaksin yang dikembangkan di dalam negeri. Sputnik V telah disetujui Agustus lalu dengan banyak kemeriahan di dalam negeri dan kritik di luar negeri, karena pada saat itu baru diujicobakan pada beberapa puluh orang.
Baca Juga: Soal kemungkinan Perang dingin baru AS dan Rusia, ini kata Kremlin
Tetapi sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris The Lancet menunjukkan Sputnik V 91% efektif dan tampaknya mencegah individu yang diinokulasi menjadi sakit parah dengan Covid-19, meskipun masih belum jelas apakah vaksin dapat mencegah penyebaran penyakit.
Dua vaksin Rusia lainnya, EpiVacCorona dan CoviVac, juga telah menerima persetujuan peraturan sebelum menyelesaikan uji coba tahap akhir yang menurut para ahli diperlukan untuk memastikan keamanan dan keefektifannya sejalan dengan protokol ilmiah yang ditetapkan.
EpiVacCorona masih menjalani uji coba ini, sementara CoviVac akan memulainya pada bulan Maret. Tidak ada data tentang kemanjuran kedua vaksin ini yang telah dirilis.