Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengganti Chip Bukan Sekadar soal Ganti Vendor
Banyak orang mengira chip bisa dengan mudah diganti dengan produk serupa dari pemasok lain. Kenyataannya jauh lebih rumit. Chip Nexperia dipasang permanen dalam modul listrik, sehingga mengganti komponen berarti uji sertifikasi ulang yang bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun.
Hella, salah satu pemasok besar komponen elektronik otomotif, mengaku sedang mencari pemasok alternatif. Namun proses sertifikasi jauh lebih lama dari perkiraan awal.
Apa Pelajaran dari Krisis Ini?
Banyak analis menilai industri mobil sudah lupa pelajaran dari pandemi: rantai pasok yang terlalu ramping dan sangat bergantung pada satu wilayah membuat industri ini rapuh. Tetapi memperbaikinya juga bukan hal sederhana. Biaya untuk membangun pasokan alternatif sangat besar, baik dari sisi finansial maupun waktu.
Atau seperti yang dikatakan seorang analis:
“Semua orang akan mulai bicara lagi soal diversifikasi dan ketahanan. Sampai mereka sadar betapa mahalnya itu semua.”
Tonton: China Laporkan Jepang ke PBB, Protes Pernyataan Takaichi!
Kesimpulan
Krisis chip Nexperia menyoroti ketergantungan mendalam industri otomotif global pada komponen berharga murah namun kritis yang sebagian besar diproduksi di Tiongkok. Langkah Beijing menghentikan ekspor chip ini, sebagai respons terhadap langkah Belanda mengambil alih Nexperia, menunjukkan bahwa geopolitik kini dapat mengendalikan pasokan bahkan pada segmen teknologi rendah yang selama ini dianggap aman. Ketergantungan pada model just-in-time, kurangnya pemasok alternatif, dan integrasi chip yang sulit diganti memperparah dampak bagi produsen besar seperti Bosch, Nissan, dan Honda. Insiden ini memperjelas bahwa membangun rantai pasok yang lebih tahan gangguan memerlukan biaya besar dan waktu Panjang, jauh dari sekadar tekad politik atau strategi manajemen jangka pendek.













