kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuasai pasar dengan membeli perusahaan rival (4)


Jumat, 22 Februari 2019 / 13:43 WIB
Kuasai pasar dengan membeli perusahaan rival (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Selama 85 tahun beroperasi, perusahaan yang dikendalikan Stephen Rubin nyaris tidak pernah gagal mencetak pertumbuhan. Menurut Rubin, ekspansi bisnis serta pemberian nilai lebih bagi sebuah merek merupakan kunci sukses Pentland Group. Strategi bisnis Rubin juga sangat rapih. Tidak tanggung-tanggung, di tahun 2019, anak perusahaan Pentland Group yakni JD Sports berniat memboyong saham mayoritas di salah satu rival terbesarnya yaitu Footasylum.

Stephen Rubin memang pantas disebut sebagai pengusaha paling andal di bidangnya. Hal ini terbukti dari pencapaian kinerja Pentland Group miliknya. Perusahaan itu mampu mencatatkan pendapatan secara konsolidasi senilai 3,6 miliar atau setara US$ 4,7 miliar di tahun 2017 lalu.

Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti tahun-tahun terdahulu, pencapaian itu terutama ditopang oleh kinerja bisnis anak usaha JD Sports Fashion. Capaian ini menambah catatan sejarah bagi Pentland Group sebagai perusahaan yang tidak pernah mengalami penurunan bisnis selama 85 tahun beroperasi.

Saat ini, JD Sports memang menjadi ujung tombak pergerakan bisnis perseroan. Akhir tahun 2017 total laba JD Sports tercatat mencapai 376 juta, setara dengan US$ 494,6 juta. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 14% secara tahunan.

Sementara dari sisi pendapatan kotor, JD Sports yang dijadikan fokus perusahaan ini membukukan pertumbuhan sebesar 33% secara tahunan. Mayoritas pendapatan berasal dari pendapatan operasional JD Sports.

Secara umum, kinerja Pentland Group yang menguat juga diikuti oleh momentum yang membaik dari beberapa produk andalannya. Misalnya, Ellesse mencatatkan kenaikan 21%, sementara Speedo membukukan pertumbuhan penjualan 8% secara tahunan.

Strategi bisnis yang diterapkan Rubin untuk menjaring cuan di pasar Asia terutama China, serta melakukan optimalisasi cabang di luar Inggris, terbukti jitu. Misalnya Canterbury dan Irish Lion di pasar Selandia Baru.

Ke depan, Rubin mengatakan perusahaannya tetap akan menggunakan strategi ekspansi yang sama yakni dengan memboyong merek pakaian olahraga, sekaligus melakukan kerjasama secara intens di pasar ritel.

Pada tahun 2017, strategi manajemen bisnis memang sudah digalakkan Pentland atas kendali Rubin. Misalnya yang terbesar, dengan membentuk perusahaan patungan alias joint-venture dengan Lacoste Group sebagai salah satu mitra terbesar Pentland.

Di tahun yang sama, Pentland juga sempat melakukan akuisisi perusahaan fesyen olahraga asal Amerika Serikat (AS) yaitu SeaVees dan perusahaan olahraga sepeda Endura.

Tidak berselang lama, tepatnya awal tahun ini, Pentland kembali menunjukan taringnya. Terbaru pada (21/2) Pentland Group melalui JD Sports secara bertahap membeli saham di Footasylum yang merupakan salah satu pesaing terbesar perusahaannya.

Melansir Morning Star, Footasylum mengatakan rivalnya JD Sports Fashion kini memegang porsi saham cukup signifikan. Kabarnya, per (19/2) lalu JD Sports setidaknya memegang 22,3 juta lembar saham Footasylum.

Jumlah saham itu setara dengan 21,34% kepemilikan. Lebih lanjut, pada sehari sebelumnya JD Sports memang sudah melakukan pembelian saham sebanyak 8,3% di Footasylum. JD Sports disebut berniat untuk kembali membeli setidaknya 22,9% saham di perusahaan rivalnya tersebut.

Bila rencana pembelian saham lanjutan itu terwujud, maka JD Sports dan Pentland akan memiliki secara total 51,24% porsi kepemilikan saham di Footasylum. Berkat aksi korporasi Pentland ini, saham Footasylum sempat merosot sebanyak 4% pada (20/2). Sedang saham JD Sports justru naik 0,1%.

Belum diketahui persis, langkah apa lagi yang akan digagas oleh Rubin di tahun ini untuk kembali mempuk cuan dari bisnis olahraga. Namun spekulasi yang beredar, tahun ini Pentland akan lebih serius menjajal bisnis pakaian di cabang olahraga renang yang dinilai sangat prospektif.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×