Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Analis meyakini bahwa masing-masing negara tidak akan secara terbuka bertengkar dengan China karena khawatir akan mempengaruhi hubungan perdagangan dan investasi, terutama di tengah penurunan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona.
Joseph Liow Chin Yong, yang merupakan pakar geopolitik Asia-Pasifik di Nanyang Technological University, Singapura, mengatakan bahwa preferensi negara-negara Asean adalah untuk terlibat dalam diplomasi di belakang layar, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan integritas mereka tanpa membakar hubungan dengan Beijing .
Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden
Berikut hubungan China dengan negara-negara ASEAN di tengah memanasnya kondisi di Laut China Selatan seperti yang dilansir dari South China Morning Post:
Vietnam
Keputusan Hanoi untuk berbenturan dengan Beijing mencerminkan hubungan kompleks tetangga, di mana upaya bersama untuk meningkatkan perdagangan bilateral tidak mengurangi pernyataan kepentingan nasionalnya.
Pekan lalu, Vietnam secara terbuka menentang larangan memancing musim panas tahunan Tiongkok dan mendesak nelayannya untuk tetap melakukan kegiatan mereka di sekitar Kepulauan Paracel.
Baca Juga: China tembakkan rudal nuklir bawah laut terbarunya yang bisa sampai ke Amerika
Bulan lalu, Vietnam juga memprotes keputusan China untuk mendirikan distrik administratif di Paracels, dan satu lagi di Kepulauan Spratly, yang diperebutkan oleh Hanoi, Manila dan Beijing. Itu terjadi setelah Vietnam menyalahkan China dan mengajukan protes resmi karena menenggelamkan kapal penangkap ikannya meskipun China menuduh kapal itu menabrak kapal penjaga pantai.