Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
"Tetapi, aktivitas yang sering dilakukan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik yang tidak disengaja," imbuh diplomat itu.
AS mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan bulan ini, beberapa hari setelah dua kapal induk mereka melakukan latihan di Laut China Selatan yang disengketakan.
Dan, minggu ini China melayangkan protes keras atas kehadiran pesawat mata-mata AS yang mengamati latihan tembakan langsung PLA.
Baca Juga: Terlibat militerisasi di Laut China Selatan, AS jatuhkan sanksi ke BUMN Tiongkok
Sementara rudal darat-ke-udara Taiwan telah melacak pesawat tempur China yang mendekati wilayah mereka, perincian yang biasanya tidak mereka berikan, ketika Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengunjungi pulau itu bulan ini.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Selasa (25/8), semakin dekat jet China ke wilayahnya, Taipei "lebih aktif" merespons, meskipun itu tidak akan "meningkatkan konflik" atau "memicu insiden".
Sedang Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters: "Kami memiliki tekad dan kemampuan untuk menghentikan aktivitas apa pun yang bertujuan untuk memisahkan Taiwan dari China".
Baca Juga: Berlayar 18 hari, kapal serbu amfibi Tipe 075 China selesai uji coba perdana
Seorang pejabat senior AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, menyatakan, China menjadi lebih tegas dan lebih agresif di kawasan itu. Sehingga, ada kekhawatiran militer Tiongkok bisa salah perhitungan, yang menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga.