kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Lawan China, Uni Eropa: Kami Harus Melindungi Diri Sendiri


Senin, 25 September 2023 / 06:45 WIB
Lawan China, Uni Eropa: Kami Harus Melindungi Diri Sendiri
ILUSTRASI. Uni Eropa mengatakan, pihaknya perlu melindungi diri mereka sendiri ketika keterbukaan mereka disalahgunakan. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Uni Eropa tidak mempunyai niat untuk memisahkan diri dari China. Akan tetapi, menurut Wakil Presiden Eksekutif Uni Eropa Valdis Dombrovskis, Uni Eropa perlu melindungi diri mereka sendiri ketika keterbukaan mereka disalahgunakan. 

Pernyataan Dombrovskis ini dirilis pada saat kedua belah pihak berupaya meredakan ketegangan yang meningkat terkait geopolitik dan perdagangan.

Reuters memberitakan, hubungan kedua wilayah semakin tegang karena hubungan Beijing dengan Moskow paska penyerangan pasukan Rusia ke Ukraina serta dorongan Uni Eropa untuk tidak terlalu bergantung pada negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Dombrovskis mengatakan, Uni Eropa mencatat rekor perdagangan bilateral dengan China pada tahun lalu, namun nilainya “sangat tidak seimbang”.

Dia menyampaikan hal tersebut pada hari Sabtu (24/9/2023) dalam pidatonya di konferensi tahunan Bund Summit di Shanghai, dengan menyebutkan defisit perdagangan hampir 400 miliar euro (US$ 426,08 miliar).

Dombrovskis, yang juga merupakan komisaris perdagangan blok tersebut, sedang melakukan kunjungan empat hari ke China untuk mencari hubungan ekonomi yang lebih seimbang dengan Uni Eropa.

Baca Juga: Perkuat Hubungan dengan Timor Leste, Jejak China di Pasifik Bisa Bikin AS Ketir-Ketir

Dia tiba di China setelah Komisi Eropa mengatakan akan menyelidiki apakah akan mengenakan tarif hukuman untuk melindungi produsen Eropa dari impor kendaraan listrik China yang lebih murah yang dikatakan mendapat manfaat dari subsidi negara.

Kunjungan ini dirancang untuk memperbarui dialog dengan Tiongkok setelah pandemi COVID-19. Kedua belah pihak berupaya meredakan ketegangan mengenai berbagai isu mulai dari investasi asing, perdagangan, dan geopolitik, serta kritik Barat terhadap hubungan erat Beijing dengan Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

“Menciptakan pasar terbuka di antara anggotanya adalah salah satu prinsip pendirian UE. Kami juga berkomitmen terhadap perdagangan global yang bebas dan adil. Dan ‘adil’ adalah kata kuncinya di sini,” katanya.

Baca Juga: Gara-Gara Perang di Ukraina, Ponsel Xiaomi Tak Bisa Beredar Lagi di Finlandia

Mengutip defisit perdagangan blok tersebut sebagai contoh, ia menambahkan UE juga perlu melindungi diri mereka sendiri dalam situasi ketika keterbukaan mereka disalahgunakan.

“Ini berarti meminimalkan ketergantungan strategis kami pada sejumlah produk strategis tertentu. Namun strategi ekonomi UE difokuskan pada pengurangan risiko, bukan pemisahan," katanya.

Dia menambahkan, Uni Eropa tidak berniat memisahkan diri dari Tiongkok.

Uni Eropa menyalahkan defisit perdagangan sebesar 400 miliar euro yang sebagian disebabkan oleh pembatasan China terhadap perusahaan-perusahaan Eropa.

“Seribu hambatan terhadap akses pasar telah mendorong defisit perdagangan ke level tertinggi dalam sejarah umat manusia," keluh Duta Besar Uni Eropa untuk Tiongkok Jorge Toledo di sebuah forum di Beijing pada hari Kamis.

Dialog ekonomi dan perdagangan pada hari Senin antara Dombrovskis dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, yang merupakan diskusi ke-10 sejak tahun 2008, akan menjadi “ujian” bagi kedua belah pihak, kata tabloid nasionalis Tiongkok Global Times pada hari Kamis.

Dombrovskis mengatakan kepada Reuters di sela-sela pertemuan puncak bahwa pekerjaan teknis yang substansial dilakukan sebelum penyelidikan UE terhadap kendaraan listrik buatan China. Selain itu, mereka juga akan berupaya melibatkan otoritas dan industri China dalam penyelidikan tersebut.

Baca Juga: Menteri Pertahanan China Tiba-Tiba Menarik Diri dari Pertemuan di Vietnam Pekan Lalu

“Kami terbuka untuk persaingan termasuk persaingan di sektor kendaraan listrik tapi persaingan harus fair,” ujarnya. 

China mengecam penyelidikan tersebut sebagai kebijakan proteksionis Uni Eropa. Kamar Dagang Tiongkok di UE mengatakan keunggulan sektor ini bukan karena subsidi.

Dalam pidatonya, Dombrovskis juga mengatakan dia yakin China menghadapi proses penyesuaian makroekonomi yang menantang. Namun menekankan bahwa Beijing harus memperluas akses bagi bisnis asing dan menjaga lingkungan bisnis yang stabil demi hubungan perdagangan yang adil.

Dia juga mendesak China untuk mengambil sikap menentang taktik Rusia yang menggunakan bahan pangan dalam perang dan menggunakan pengaruhnya dalam menghidupkan kembali Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam yang berakhir pada bulan Juli lalu setelah Moskow mundur dari kesepakatan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×