Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China dan Timor Timur yang kini bernama Timor Leste meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis yang komprehensif. Kerja sama ini berpotensi memberi China lebih banyak pengaruh di wilayah tersebut sekaligus memuaskan keinginan Timor Leste untuk memiliki hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara besar.
Kesepakatan untuk meningkatkan hubungan ini terjadi setelah Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di kota Hangzhou, China timur, menjelang upacara pembukaan Asian Games, kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
“Kedua belah pihak akan meningkatkan dukungan timbal balik dan memperkuat kerja sama internasional,” kata Xi.
Tahun lalu, ketika Jose Ramos-Horta dilantik sebagai presiden kelima Timor Leste sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 2002, peraih Nobel tersebut berjanji untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan China, khususnya di bidang energi, pertanian, dan infrastruktur.
Baca Juga: Jalur Dagang Baru Antara India dan Uni Eropa Janjikan Peran Sentral bagi Negara Teluk
Dia mengatakan akan terus membina hubungan dengan Amerika Serikat (AS) tetapi menambahkan bahwa Timor Leste tidak akan terlibat dalam persaingan apa pun antara China dan AS.
Timor Leste menyambut baik hubungan yang kuat dengan semua negara, termasuk tetangganya di selatan, Australia, kata Ramos-Horta tahun lalu.
Meningkatkan hubungan mereka, China dan Timor Leste menyetujui kerja sama di bawah Belt and Road Initiative yang diperjuangkan oleh Xi. Inisiatif ini dapat membuka jalan bagi investasi di bidang infrastruktur.
Melihat ke luar Asia Tenggara, China telah membangun hubungan dengan negara-negara kecil di Pasifik selama beberapa tahun terakhir. Langkah China mengkhawatirkan AS dan sekutunya, Australia dan Selandia Baru, yang telah lama memandang kawasan ini sebagai wilayah pengaruh mereka.
China mengirim kapal rumah sakit yang dikelola militer ke Pasifik pada bulan Juli untuk mengunjungi negara-negara, termasuk Timor Leste dan kepulauan Solomon.
Baca Juga: Rencana Modernisasi Militer China Mulai Membuahkan Hasil di Tahun 2023
Dalam deklarasi bersama, yang disiarkan di China Central Television (CCTV) yang dikelola pemerintah pada hari Sabtu, China mengatakan akan memberikan bantuan bagi pembangunan ekonomi dan sosial Timor Leste.
Kedua belah pihak menyetujui interaksi militer tingkat tinggi yang erat, perluasan investasi bilateral, dan kerja sama di berbagai bidang termasuk infrastruktur dan pangan. Kedua pemerintah juga akan memperkuat pertukaran kebijakan energi dan mempelajari kemungkinan eksplorasi minyak dan gas bersama.
Timor Leste berencana untuk mulai memproduksi gas alam dari ladang Greater Sunrise sekitar tahun 2030 dan berharap untuk mengembangkan proyek lepas pantai yang telah terhenti selama beberapa dekade.
Pengembangan ladang minyak Greater Sunrise sangat penting bagi perekonomian negara kepulauan di Asia Tenggara ini karena sumber pendapatan utamanya yakni ladang minyak dan gas Bayu Undan berhenti memproduksi gas pada awal tahun ini.