Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona bisa mengganggu rantai pasokan pangan global secara serius dan membuat harga melonjak. Terutama bagi negara-negara dengan struktur pasokan yang rentan.
Ancaman ini bisa jadi kenyataan jika negara-negara produsen pangan utama meningkatkan pembatasan ekspor mereka di tengah wabah corona.
Baca Juga: Data Johns Hopkins: Kasus virus corona di AS sudah lampaui 160.000, 3.000 kematian
Dilansir dari South China Morning Post, China diperkirakan akan terlindung dari kekurangan pasokan yang parah karena negara itu telah mengandalkan hasil beras dan gandumnya sendiri untuk memberi makan 1,4 miliar penduduknya.
Tetapi ketergantungan China pada impor produk tanaman tertentu, seperti kedelai, dapat membuat harga pangan melonjak dan menambah kesulitan untuk konsumen dalam negeri.
FAO mengatakan pada pekan lalu bahwa pihaknya telah melihat tanda-tanda bahwa tekanan karena lockdown mulai berdampak pada rantai pasokan pangan, seperti perlambatan dalam industri perkapalan.
"Gangguan, khususnya di bidang logistik, dapat terwujud dalam beberapa bulan mendatang,” tulis pernyataan FAO.
Baca Juga: Sepakat bahas minyak dengan Putin, Trump: Arab Saudi dan Rusia sama-sama gila
Komite PBB tentang Keamanan Pangan Dunia membunyikan peringatan yang lebih kuat bahwa gangguan di perbatasan dan rantai pasokan dapat menyebabkan efek dalam sistem pangan dengan dampak yang berpotensi menimbulkan bencana.