Sumber: Korea Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Baru-baru ini perusahaan logistik terbesar di China, Yunda Express, mengumumkan akan menolak segala pengiriman barang yang terkait dengan boygroup k-pop, BTS. Kebijakan ini akhirnya diikuti dua perusahaan lain, YTO Express dan ZTO Express.
Korea Times melaporkan bahwa semua perusahaan jasa pengiriman barang tersebut berkomitmen untuk tidak melakukan pengiriman barang terakit BTS karena komentar sang leader, RM, beberapa waktu lalu.
Leader BTS Kim Nam Joon, atau akrab disapa RM, pada tanggal 7 Oktober 2020 lalu memberikan sambutan pada acara Van Fleet Award, di mana BTS berhasil membawa pulang salah satu penghargaan.
Dalam sambutannya, RM menyinggung persamaan nasib Korea Selatan dan AS yang menderita bersama selama Perang Korea (1950-1953).
"Kita akan mengingat sejarah rasa sakit dialami oleh kedua negara kita bersama, serta pengorbanan banyak pria dan wanita," ungkap RM saat itu.
Baca Juga: Korea Selatan akan umumkan nama orang tua yang tidak nafkahi anaknya di publik
Komentar tersebut rupanya membuat masyarakat China tersinggung. Warganet China mengatakan bahwa RM mengabaikan pengorbanan mulia tentara China dengan hanya menekankan dua negara, Korea Selatan dan AS, dalam sambutannya.
Perang Korea, tentunya terjadi akibat perselisihan Korea Selatan dan Korea Utara. Saat itu AS datang sebagai sekutu Korea Selatan, sementara China setia di sisi Korea Utara.
Melalui akun Weibo resminya, ZTO Express memposting pemberitahuan bahwa pemerintah China mulai mengawasi barang cetakan dan produk cetak dengan lebih teliti, yang membuat perusahaan tersebut menolak pengiriman produk BTS.
Baca Juga: Komentar leader grup BTS soal Perang Korea menuai kritik fans China