Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - SYDNEY - Touchdown Sydney! Begitu kaki melangkah keluar dari Sydney Kingsford Smith (SYD), vibe-nya langsung beda. Udara musim semi bulan November yang warm tapi berangin tipis-tipis langsung menyapa. Ini definisi cuaca yang pas banget buat outfit "cewek bumi" atau layering tipis ala anak skena. Kita siap gaspol eksplor kota!
Sultan Mode: On....
Keluar bandara, kita nggak ribet cari taksi. Udah ada Mercedes Sprinter Bus yang standby jemput. Fix, berasa jadi seleb yang mau konser. Perjalanan 30 menitan ke pusat kota bener-bener pleasing to the eye. Jalanannya rapi, clean, terus transisi dari gedung pencakar langit ke bangunan kolonial tuh estetik parah.
Kita drop barang dulu di The Grace Hotel. Ini hotel lokasinya di jantung CBD dan bangunannya neo-gothic gitu, old money aesthetic banget lah. Karena aturan main di sini check-in baru jam 15.00 (dan check-out jam 11.00 teng), kita titip koper di bell desk dan langsung cabut. Adventure time!
Morning Coffee & "Croissant Healing"
Kita jalan kaki santai (walking tour tipis-tipis) sekitar 15 menit ngelewatin gedung-gedung tinggi menuju kawasan The Rocks. Ini kawasan tua tapi hype banget.
Nemu satu coffee shop lucu, langsung melipir. Pesanan wajib: Long Black seharga AU$ 5 (sekitar Rp 55.000 uan) plus Almond Croissant yang harganya AU$ 11-an. Mahal? Well, ada harga ada rupa, Bestie. Rasanya chef’s kiss! Makan croissant renyah sambil nyium aroma laut pagi hari... fix, beban hidup hilang seketika. 
The Coathanger: Si Gantungan Baju Raksasa
Kelar ngopi, kita jalan dikit dan... Boom! Pemandangan Sydney Harbour Bridge langsung menuhin frame mata. Asli, ngeliat langsung tuh beda banget sama liat di kartu pos. Besi bajanya gagah banget, kontras sama langit biru Sydney.
Warga lokal nyebut jembatan ini "The Coathanger" alias Gantungan Baju karena bentuk lengkungannya. Ini jembatan legend banget, udah berdiri tegak sejak tahun 1932! Bayangin, butuh waktu 8 tahun buat ngebangun struktur sekeren ini. Dia tuh kayak kakak tertua yang ngejagain Sydney Harbour sebelum Opera House lahir.
Foto di sini hukumnya wajib fardhu ain. Background jembatan tua + laut biru = Auto likes meledak!
Ketemu Raksasa & Si "Ekor Paus"
Lanjut jalan ke arah Sydney Opera House buat ngejar golden hour, tiba-tiba ada pemandangan yang bikin salfok di pelabuhan.
"Lagi asik jalan santai turun dari The Rocks, eh langsung dihadang si raksasa Carnival Splendor! Keliatannya baru banget selesai unloading penumpang nih. Minggu sore jam 15.30 dia bakal cabut lagi bawa rombongan baru ke Tasmania buat 5 hari. Duh, rasanya pengen banget nyelip masuk koper biar bisa ikut ke Hobart!"
Asli, gede banget kapalnya! Bikin mupeng parah. 
Ferry Rasa Cruise ke Manly
Puas foto-foto di Opera House (ikon Australia yang wajib masuk feed), kita geser ke Circular Quay. Destinasi selanjutnya: Manly Wharf.
Kita naik ferry publik, tiketnya sekitar AUD 11 sekali jalan. Tapi guys, ini bukan sembarang transportasi umum. View-nya mahal banget! Selama 25 menit perjalanan, kita dikasih visual attack: Sydney Opera House dari sisi laut, Harbour Bridge yang makin kelihatan megah dari kejauhan, plus burung camar yang terbang ngikutin ferry kayak di film-film. Cinematic abis.
Manly Vibes: Slow Living at Its Best
Sampai di Manly, suasananya langsung berubah jadi chill banget. Manly Beach di pertengahan November tuh top tier. Pasirnya emas, ombaknya playful, dan banyak bule-bule lagi surfing atau sekadar tanning.
Di sini kita cuma jalan nyusuri pedestrian, duduk bengong liatin laut (kegiatan underated tapi ngena banget), dan nikmatin angin musim semi. Rasanya kayak waktu berjalan lebih lambat. Relaxing to the max. 
Sunset Closure
Sorenya, kita balik lagi naik ferry ke Sydney Harbour. Dan sumpah, view pulangnya beda lagi. Langit udah mulai jingga soft, lampu-lampu kota mulai nyala satu-satu. Opera House dan Harbour Bridge pas senja itu dramatis banget, cantik nggak ada obat.
Sampai di Circular Quay, kita jalan balik ke hotel dengan kaki pegal tapi hati full. Dari kopi mahal, sejarah jembatan tua, sampai bengong di pantai Manly.
Sydney, you stole my heart Sampai ketemu di trip selanjutnya! 











