kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manufaktur AS masih tertekan setelah mencatatkan penurunan pesanan di Februari


Selasa, 09 April 2019 / 13:31 WIB
Manufaktur AS masih tertekan setelah mencatatkan penurunan pesanan di Februari


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pesanan baru untuk produk buatan Amerika Serikat turun tipis pada bulan Februari 2019 sementara pengiriman barang berhasil meningkat setelah penurunan selama empat bulan berturut-turut. Tetapi sektor manufaktur melambat di tengah meningkatnya pasokan.

Seperti diberitakan Reuters, Departemen Perdagangan AS menyebut pesanan terhadap produk buatan pabrik di negara tersebut turun 0,5%. Hal ini disebabkan pelemahan pesanan untuk produk mesin, peralatan transportasi dan komputer serta produk elektronik. 

Pesanan produk permesinan turun 0,6% padahal sempat naik 2,1% di bulan sebelumnya. Pesanan untuk mesin industri juga turun 2,6% setelah melonjak 15,5% pada Januari. 

Pesanan untuk peralatan listrik, peralatan dan komponen naik 1,0% setelah meningkat 1,1% pada Januari. Pesanan komputer dan produk elektronik juga turun 0,5%, alias melanjutkan penurunan sedalam 1,9% pada Januari.

Departemen Perdagangan juga mengatakan pesanan produk manufaktur di Februari untuk barang modal non-pertahanan turun 0,1%. Padahal pesanan untuk barang modal inti ini naik 0,9% pada Januari.

Meski mencatatkan penurunan, namun nilainya masih sedikit lebih baik ketimbang perkiraan analis. Di mana ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pesanan pabrik akan turun 0,6% pada Februari. 

Sementara itu, pesanan pabrik tercatat naik 2,4% dibandingkan dengan Februari 2018. 

Di sisi lain, sektor manufaktur yang menyumbang sekitar 12% dari ekonomi AS telah kehilangan momentum karena stimulus dari paket pemotongan pajak sebesar US$ 1,5 triliun di tahun lalu mulai memudar. 

Aktivitas produksi juga terhambat oleh perang dagang antara Amerika Serikat dengan China serta oleh lonjakan nilai tukar dolar di tahun lalu. Ditambah lagi melambatnya pertumbuhan ekonomi global telah menghambat ekspor AS.




TERBARU

[X]
×