Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar mata uang Asia bergerak mendatar terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (22/10/225).
Sementara rupiah melemah tipis ke level Rp16.600 per dolar AS, menandai penurunan 0,09% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Data Reuters pada pukul 09.03 WIB menunjukkan pergerakan sejumlah mata uang utama di kawasan masih cenderung terbatas.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Headset Galaxy XR dengan AI Gemini, Siap Tantang Apple Vision Pro
Yen Jepang menguat 0,15% ke posisi 151,71 per dolar AS, sedangkan dolar Singapura naik tipis 0,06% ke 1,298 per dolar AS.
Adapun won Korea Selatan menguat 0,05% menjadi 1.431 per dolar AS, sementara baht Thailand juga naik 0,06% menjadi 32,79 per dolar AS.
Sebaliknya, dolar Taiwan dan ringgit Malaysia masing-masing melemah 0,10% dan 0,02%.
Peso Filipina nyaris stagnan di 58,28 per dolar AS, sementara rupee India stabil di 87,93 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.599 Per Dolar AS Hari Ini (22/10), Mayoritas Asia Naik
Rupiah Masih Tertekan Sepanjang 2025
Sejak awal tahun, rupiah tercatat melemah 3,07% terhadap dolar AS, dari posisi akhir 2024 di Rp16.090 per dolar AS.
Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia lainnya sepanjang 2025.
Dolar Singapura misalnya, naik 5,22% sejak awal tahun, disusul dolar Taiwan yang menguat 6,70%, serta ringgit Malaysia yang terapresiasi 5,70%.
Baca Juga: Rupiah Masih Akan dalam Tekanan pada Rabu (22/10)
Sementara itu, yen Jepang dan baht Thailand masing-masing mencatat kenaikan 3,61% dan 4,61%.
Kondisi tersebut mencerminkan tekanan eksternal yang masih membayangi rupiah, terutama akibat tingginya imbal hasil obligasi AS dan ketidakpastian arah kebijakan moneter global.