kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memanas, Jerman siapkan sanksi untuk Rusia atas serangan peretasan 2015


Kamis, 28 Mei 2020 / 23:40 WIB
Memanas, Jerman siapkan sanksi untuk Rusia atas serangan peretasan 2015


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Kementerian Luar Negeri Jerman pada Kamis (28/5) memanggil duta besar Rusia untuk membahas kemungkinan sanksi atas serangan peretasan tahun 2015 terhadap parlemen Jerman, dalam pertikaian diplomatik yang meningkat.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Duta Besar Sergey Nechayev setelah bukti menunjukkan mata-mata militer Rusia telah menargetkan para politisi Jerman termasuk Kanselir Angela Merkel.

Jaksa penuntut Jerman mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk warga negara Rusia Dmitry Badin pada 5 Mei lalu, dan menuduhnya memata-matai Majelis Rendah Parlemen Jerman pada 2015 atas nama Dinas Intelijen Utama Rusia (GRU).

"Dari surat perintah itu, Pemerintah Jerman akan menggunakan rezim sanksi siber Uni Eropa terhadap mereka yang bertanggungjawab atas serangan terhadap Bundestag (Parlemen Jerman), termasuk Badin," kata Kementerian Luar Negeri Jerman seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Saingi Amerika, Rusia bikin pesawat pembom siluman

Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) juga memburu Badin untuk serangan siber lainnya, termasuk yang menargetkan Partai Demokrat selama Pemilihan Presiden AS 2016.

Operasi yang Badin tujukan untuk Bundestag melibatkan kelompok yang dikenal sebagai Sofacy atau APT28, yang juga telah menyerang anggota NATO dan menganggu siaran stasiun TV Prancis, TV5Monde.

Diyakini operasi itu telah mengambil data dari e-mail Merkel juga anggota Parlemen Jerman. Menurut majalah Spiegel, peretas berhasil sepenuhnya menyalin dua akun e-mail Merkel yang berisi korespondensi antara 2012 dan 2015.

Tahun lalu, Uni Eropa mengadopsi rezim sanksi siber guna memaksa "tindakan pembatasan dengan target untuk mencegah dan menanggapi serangan siber".

Badan intelijen Jerman telah berulang kali memperingatkan upaya para peretas Rusia untuk memata-matai anggota parlemen atau politisi terkemuka negeri panzer.

Baca Juga: Bisa jangkau AS, Rusia uji kapal selam tak berawak bersenjata nuklir




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×