kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Memanas, kapal serbu amfibi China berlayar di Laut China Selatan dekat Taiwan


Jumat, 06 November 2020 / 23:55 WIB
Memanas, kapal serbu amfibi China berlayar di Laut China Selatan dekat Taiwan


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Baru-baru ini, kapal serbu amfibi Tipe 075 pertama China terlihat di Laut China Selatan, dekat dengan Taiwan, media Taiwan melaporkan.

Kapal serbu amfibi Tipe 075 muncul di dekat Pangkalan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Sanya, Provinsi Hainan, di depan pintu Laut China Selatan, menurut media Taiwan, SET News Channel.

"Lokasinya sangat dekat dengan Taiwan," sebut SET News Channel seperti dikutip Global Times, Kamis (5/11).

Ini pertama kalinya Tipe 075 muncul di Sanya. Warga Shanghai, tempat kapal serbu amfibi itu dibangun, mengklaim Tipe 075 meninggalkan kota pada akhir Oktober lalu.

Baca Juga: Jenderal-jenderal Taiwan takut perang dengan China, ini alasannya

Menurut Song Zhongping, pakar militer China dan komentator TV, kapal serbu amfibi Type 075 perlu menjalani lebih banyak uji coba laut.

"Dan, dibandingkan dengan Laut Kuning atau Laut China Timur, Laut China Selatan memiliki ombak yang lebih besar dan angin yang lebih kuat," katanya kepada Global Times. 

Menguji lebih lanjut kapal serbu amfibi

Kapal serbu amfibi Type 075 pertama China resmi meluncur pada September 2019, berhasil menyelesaikan uji coba laut pertamanya pada Agustus tahun ini.

"Uji coba laut yang baru di Laut China Selatan akan menguji lebih lanjut kapal perang tersebut, yang merupakan langkah penting sebelum memasuki layanan dengan Angkatan Laut PLA," ujar Song.

Baca Juga: Jika perang dengan China, Jendral Taiwan sebut negaranya hanya bisa bertahan 2 minggu

Kapal induk kedua China juga menjalani pengujian dan pelatihan di Laut China Selatan pada November 2019, sebelum ditugaskan ke Angkatan Laut PLA di Desember 2019.

Ketika kapal induk Shandong meninggalkan galangan kapal di Dalian, Provinsi Liaoning, dan berlayar ke Laut China Selatan untuk uji coba laut dan akhirnya tiba di Sanya untuk upacara komisioning, kapal tersebut melakukan transit melalui Selat Taiwan.

Dari sudut pandang geografis, jika sebuah kapal ingin berlayar antara bagian Utara dan Selatan China, kemungkinan besar akan melalui Selat Taiwan. "Karena itu adalah rute terpendek," ungkap Song.

Ini juga bisa berlaku untuk Tipe 075. "Kapal perang PLA dapat berlayar melalui Selat Taiwan sesuka mereka, dan tidak ada "garis tengah" karena kedua belah pihak adalah wilayah China," imbuhnya.

Baca Juga: Selat Taiwan, titik nyala yang paling berbahaya

Kapal serbu amfibi Tipe 075 milik China, kapal perang terbesar kedua setelah kapal induk, juga mendapat mesin tempur baru. Yakni, drone helikopter yang secara signifikan bisa memperluas kemampuan tempur kapal perang itu.

Menurut foto yang beredar di media sosial, drone helikopter itu terlihat parkir di dek penerbangan Tipe 075 saat  berlabuh di Shanghai pada Juli lalu. 

Dibanding helikopter Z-8 atau Z-18 yang tepat berada di sebelahnya, ukuran drone helikopter tersebut sekitar setengah dari Z-8 atau Z-18. Itu berarti, panjangnya sekitar 10 meter dan tinggi tiga meter, sebuah drone helikopter yang relatif besar.

Selanjutnya: China marah pada Taiwan, bertindak semakin brutal



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×