Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pertemuan maritim itu adalah panggilan dekat terbaru antara militer China dan AS. Pada 26 Mei, sebuah jet tempur China melakukan manuver "agresif yang tidak perlu" di dekat pesawat militer A.S. di atas Laut China Selatan di wilayah udara internasional, kata Komando Indo-Pasifik A.S. pada hari Selasa.
Juru bicara kedutaan China di Washington, Liu Pengyu, tidak mengomentari secara spesifik insiden jet tersebut, tetapi mengatakan AS telah "sering mengerahkan pesawat dan kapal untuk pengintaian jarak dekat di China, yang menimbulkan bahaya serius bagi keamanan nasional China."
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan dalam wawancara yang direkam sebelumnya yang ditayangkan di CNN pada hari Minggu bahwa AS berusaha untuk mempertahankan "dinamika lintas-selat yang stabil" antara China dan Taiwan dan menghindari konflik "yang akan berakhir dengan kawah. ekonomi dunia."
Baca Juga: Ancaman China Meningkat, Filipina dan AS Berkomitmen Perkuat Hubungan Pertahanan
Wawancara untuk "Fareed Zakaria GPS" di CNN berlangsung pada hari Jumat.
Menteri Pertahanan China Li Shangfu mengatakan pada KTT keamanan puncak Asia pada hari Minggu bahwa konflik dengan Amerika Serikat akan menjadi "bencana yang tak tertahankan" tetapi negaranya mencari dialog atas konfrontasi.