kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Mengapa Begitu Banyak Gempa Bumi Terjadi di Afganistan? Ini Penjelasannya


Senin, 27 Juni 2022 / 11:41 WIB
Mengapa Begitu Banyak Gempa Bumi Terjadi di Afganistan? Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Pria Afghanistan mencari korban selamat di tengah puing-puing rumah yang hancur akibat gempa di Gayan, Afghanistan, 23 Juni 2022. Mengapa Begitu Banyak Gempa Bumi Terjadi di Afganistan? Ini Penjelasannya.


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

Gempa Hindu Kush 2015, berkekuatan 7,5 SR, menewaskan 399 orang. Gempa terasa hingga ke provinsi Xinjiang di China, 870 mil (1.400 km) jauhnya.

Dua gempa bumi berturut-turut di pegunungan Hindu Kush pada Maret 2002 menewaskan lebih dari 1.100 orang.

Gempa bumi pada Mei 1998, di provinsi Takhar dan Badakhshan di Afghanistan utara, menewaskan sekitar 4.000 orang. Hampir 100 desa dan 16.000 rumah hancur atau rusak, dan 45.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Gempa bumi pada Februari 1998, di wilayah yang sama, telah menewaskan hingga 4.000 orang dan membuat 15.000 lainnya kehilangan tempat tinggal.

Mengapa gempa bumi sangat merusak di Afghanistan?

Jepang dan negara-negara di Amerika Selatan cenderung memiliki lebih banyak gempa bumi daripada Afghanistan, kata Dr Baptie.

"Namun, Afghanistan sangat rentan, karena bangunan di sana tidak tahan gempa," katanya.

"Mereka cenderung terbuat dari kayu dan bata - sejenis bata lumpur - atau dari beton yang lemah."

Baca Juga: PBB: Taliban Selalu Menghalangi Pengiriman Bantuan ke Afghanistan

Banyak kerusakan akibat gempa bumi di pegunungan Afghanistan juga berasal dari tanah longsor yang diakibatkannya.

Ini dapat meratakan rumah-rumah di desa-desa pegunungan dan juga menutup sungai, menyebabkan banjir yang meluas.

Terkadang, butuh beberapa hari sampai berita bencana gempa bumi sampai ke pihak berwenang.

Tanah longsor dapat menutup jalan, sehingga sulit untuk mendapatkan petugas penyelamat dan peralatan ke lokasi pegunungan yang terpencil.

Upaya penyelamatan kemudian sering terhambat oleh kondisi cuaca yang tidak bersahabat seperti hujan atau salju, kabut, dan cuaca dingin yang ekstrem.

PBB mengatakan gempa minggu lalu telah melanda Afghanistan pada waktu yang sangat buruk.

"Afghanistan sedang mengalami krisis kemanusiaan yang mengerikan dengan sekitar 3,5 juta orang mengungsi di dalam negeri," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Jutaan orang lainnya berjuang untuk bertahan hidup di tengah meningkatnya tingkat kemiskinan dan kelaparan."



TERBARU

[X]
×