Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penyelidikan dipimpin langsung oleh Falih al-Fayadh, yang bertindak sebagai Penasihat Keamanan Nasional Irak dan kepala PMF, badan yang berkoordinasi dengan milisi Syiah Irak, yang banyak di antaranya didukung oleh Iran dan memiliki hubungan dekat dengan Soleimani .
Informasi yang didapat Reuters dari salah satu pejabat keamanan Irak, penyelidik Badan Keamanan Nasional memiliki indikasi kuat bahwa jaringan mata-mata di dalam Bandara Baghdad terlibat dalam membocorkan rincian keamanan sensitif pada kedatangan Soleimani kepada Amerika Serikat.
"Para tersangka termasuk dua staf keamanan di bandara Baghdad dan dua karyawan Cham Wings -seorang mata-mata di bandara Damaskus dan satu lagi bekerja di pesawat," kata sumber itu.
Baca Juga: Pejabat AS: Sistem rudal Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat komersial Ukraina
Penyelidik badan Keamanan Nasional meyakini keempat tersangka, yang belum ditangkap, bekerja sebagai bagian dari kelompok yang lebih luas yang memberi informasi kepada militer AS, kata pejabat itu.
Dua karyawan Cham Wings sedang diselidiki oleh intelijen Suriah, kata dua pejabat keamanan Irak. Sementara, salah satu pejabat keamanan Irak mengatakan, Direktorat Intelijen Umum Suriah tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Di Baghdad, agen Keamanan Nasional sedang menyelidiki dua pekerja keamanan bandara, yang merupakan bagian dari Layanan Perlindungan Fasilitas negara itu.
Baca Juga: Konflik AS-Iran mereda, EUR/JPY tren bullish
"Temuan awal tim investigasi Baghdad menunjukkan bahwa informasi pertama atas Soleimani berasal dari bandara Damaskus," kata pejabat itu. "Pekerjaan dari pihak bandara Baghdad adalah mengkonfirmasi kedatangan target dan detail konvoinya."
Baca Juga: Ketegangan AS-Iran reda, harga emas semakin jauh dari puncak tertinggi
Departemen Pertahanan AS menolak mengomentari apakah informan di Irak dan Suriah berperan dalam serangan itu. Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat telah melacak dengan cermat gerakan Soleimani selama berhari-hari sebelum serangan dilakukan. Akan tetapi, dia menolak mengatakan bagaimana militer menunjukkan lokasinya pada malam serangan itu.