Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Bos Amazon Jeff Bezos merupakan orang terkaya dunia. Kekayaanya mencapai US$ 112,6 miliar pada 2019. Sumber kekayaan terbesar Bezos berasal dari Amazon, tapi ia juga mengembangkan portofolionya di perusahaan lain, termasuk ke Twitter, dan Washington Post dan sejumlah perusahaan terkemuk alainnya.
Mengutip Marketrealist, dalam berinvestasi, Bezos menggunakan strategi jangka panjang di perusahaan yang baru mau berkembang sehingga mencapai kesuksesan fenomenal di masa depan. Bahkan beberapa perusahaan yang telah ia beli sahamnya memperoleh status unicorn.
Baca Juga: Bagaimana Jeff Bezos membuat keputusan yang tepat 30 tahun lalu
Investasi Bezos dapat disebut kerajaannya. Bezos menciptakan sebagian besar investasinya melalui tiga saluran:
- Amazon
- Nash Holdings - perusahaan pribadinya
- Bezos Expeditions - perusahaan modal ventura
Beberapa investasi Bezos yang tercatat sangat sukses adalah di Uber Technologies (UBER), Airbnb, Washington Post, dan Twitter (TWTR).
Wyatt Investment Research melaporkan bahwa Bezos menginvestasikan US$ 37 juta di Uber Technologies. Saat ini, kapitalisasi pasar perusahaan tersebut sebesar US$ 58,53 miliar.
Baca Juga: Metode brilian Bill Gates dalam mengambil risiko, mirip dengan Warren Buffett
Bezos juga telah berinvestasi di Twitter sebelum listing di pasar modal pada 2008 sebesar US$ 15 juta. Saat ini, kapitalisasi pasar Twitter mencapai US$ 33,05 miliar.
Bezos juga berinvestasi di Airbnb pada 2011 sebesar US$ 112 juta. Pasar berspekulasi bahwa AirBnB mungkin akan melakukan debut Wall Street tahun ini.
Dengan melihat ini, maka yang paling mencolok adalah beragamnya investasi dalam portofolio Bezos. Dia cenderung berinvestasi ke sektor teknologi, kesehatan, dan industri.
Namun, sebagian investasinya tidak konvensional. Bezos Expeditions memiliki andil dalam seni buatan tangan, seni kuliner, komputasi awan, media, kerajinan, teknologi ruang angkasa, dan real estat.
Baca Juga: Surat kabar yang diterbitkan The Washington Post, milik Jeff Bezos, gulung tikar
Tidak konvensional
Blue Origin, sebuah perusahaan kedirgantaraan, merupakan salah satu investasi offbeat Jeff Bezos. Sama seperti Space X dari Elon Musk, perusahaan ini memproduksi roket untuk perjalanan ruang angkasa dan peluncuran satelit.
Sejauh ini, Bezos telah menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar di Blue Origin. Ia ingin membuat perjalanan ke ruang angkasa lebih terjangkau dengan infrastruktur berbiaya rendah.
UBS berharap bahwa perjalanan ke ruang angkasa akan menciptakan bisnis baru dengan pottensi nilai pasar sebesar US$ 20 miliar dalam sepuluh tahun ke depan. Pasar luar angkasa mungkin mengganggu industri penerbangan jarak jauh. UBS optimistis terhadap segmen pariwisata antariksa ini.
Selain itu, Bezos juga percaya akan masa depan industri makanan. Ia telah berinvestasi sebesar US$ 200 juta di Plenty, sebuah perusahaan teknologi pertanian, pada tahun 2017.
Baca Juga: Jeff Bezos dukung pengembangan ilmu komputer dan robotika di sekolah umum Nashville
Perusahaan ini menawarkan pengelolaan pertanian dalam ruangan vertikal yang akan merevolusi cara orang mengkonsumsi buah dan sayuran. Perusahaan ini memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan hingga 350 kali lebih banyak hasil daripada pertanian tradisional.
Pertanian 4.0 adalah hal besar. Ekspedisi Bezos merasakan potensi yang sangat besar. Sebuah laporan oleh Research AndMarkets.com menyatakan bahwa pasar Global AgriTech kemungkinan akan berkembang pada CAGR 18% selama 2019-2025.
Apa yang dicari Jeff Bezos?
Ruang lain di mana Jeff Bezos memarkir dananya sebesar US$ 100 juta pada tahun 2016 adalah Grail - startup pengujian kanker. Menurut data dari Pitchbook, Grail memiliki penilaian pribadi sekitar US$ 3,2 miliar.
Baca Juga: Jeff Bezos dan kekasihnya Sanchez kembali tunjukan kemesraan di ruang publik
Perusahaan ini bertujuan menciptakan tes darah yang dapat mendeteksi kanker sejak dini. Menurut laporan baru oleh Grand View Research, ukuran pasar diagnosa kanker global dapat tumbuh pada CAGR 7% dan mencapai US$ 249,6 miliar pada tahun 2026.
Dalam berinvestasi, Bezos melihat potensi keuntungan jangka panjang perusahaan dan nilai tambahnya di pasar. Dia berinvestasi terhadap sesuatu yang dapat menciptakan perbedaan positif dalam kehidupan konsumen.
Strategi investasinya telah membuahkan hasil pada masa lalu. Mari kita tunggu dan lihat apakah investasi offbeatnya memiliki kesuksesan yang sama di masa depan?
Kinerja saham Amazon
Saham Amazon telah naik lebih dari 20% year to date dan ditutup pada level US$ 1,807.84 per saham pada hari Senin. Saham Amazon telah mendapatkan momentum pada bulan September di tengah eskalasi pembicaraan perdagangan.
Analis memperkirakan Amazon akan membukukan pertumbuhan pendapatan 17% tahun ini. Mereka juga optimis tentang prospek jangka panjang perusahaan ini karena basis logistiknya yang semakin luas.
Pada hari Senin, saham Amazon turun 2%. Laporan Wall Street Journal menyatakan bahwa perusahaan mengubah algoritme rahasianya untuk menyorot item yang lebih menguntungkan.
Akhir bulan ini, Amazon akan mengadakan acara tahunan keduanya untuk memamerkan produk-produknya.
Baca Juga: Jeff Bezos lebih kalem, Musk lebih agresif, ini pelajaran yang bisa dipetik